Surabaya (ANTARA) - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur memprediksi beban puncak tenaga listrik di wilayah setempat pada tahun 2020 naik 3,3 persen, karena tingginya kebutuhan listrik dan berkembangnya sejumlah kawasan industri di Jawa Timur.
General Manager PLN UID Jatim, Bob Saril di Surabaya, Kamis, mengatakan bahwa PLN secara umum telah mengidentifikasi kenaikan beban puncak pada tahun 2020, dan telah memiliki daya mampu yang cukup untuk melayani kebutuhan listrik tersebut.
Ia mengatakan saat ini per 15 Januari 2020 total beban puncak di Jatim mencapai 5.468 Mega Watt (MW), dengan daya mampu 7.057 MW, dan beban di siang hari 5.434 MW.
"Kami dari PLN UID Jatim juga telah menyiapkan target untuk 5 tahun ke depan," kata Bob, usai rapat kerja bersama Komisi D DPRD dan Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur di Gedung DPRD Provinsi Jawa Timur.
Ia mengatakan, saat ini rasio elektrifikasi di Jawa Timur per 31 Desember 2019 telah mencapai 99,29 persen dan siap menuju 100 persen pada tahun 2020, serta telah melayani total 12 juta pelanggan dan menggandeng industri-industri besar.
"Kami terus berupaya untuk meningkatkan kehandalan dan pelayanan terhadap masyarakat, serta terus bergerak untuk meningkatkan rasio elektrifikasi. Dukungan semua pihak dalam upaya percepatan melistriki Jawa Timur juga sangat kami harapkan," katanya.
Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur, Kuswanto mengapresiasi upaya yang telah dilakukan PLN UID Jawa Timur dalam melistriki Jawa Timur, hingga kesiapannya untuk lima tahun ke depan.
"Komisi D siap membantu dan sepenuhnya support PLN dalam menghadapi tantangan 2020 dalam kelistrikan yang menjadi kewenangan Komisi D," katanya.