Ada wisata berkuda di Pantai Desa Jangkar Situbondo

Situbondo (ANTARA) - Berkunjung ke destinasi wisata bahari pada libur tahun baru, menjadi pilihan bagi sebagian besar masyarakat untuk mengajak keluarganya menikmati pemandangan pantai. 

Pantai Desa Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, salah satunya pantai yang ramai dikunjungi warga pada hari pertama Tahun 2020.

Namun ada yang berbeda di Pantai Desa/ Kecamatan Jangkar ini, pengunjung wisata bahari yang berdampingan dengan pelabuhan feri penyeberangan Situbondo-Madura ini, terdapat wisata berkuda.

"Teman-teman Komunitas Pemuda Jangkar (KPJ) bersama pemerintahan desa berinisatif memberikan suguhan yang berbeda pada libur tahun baru 2020 hari ini, yakni pengunjung selain bisa menikmati pemandangan pantai, juga bisa menunggang kuda di tepi pantai," ujar Ketua Komunitas Pemuda Jangkar Situbondo Herman Fauzi di Situbondo, Rabu.

Bagi pengunjung yang ingin menunggang kuda di tepi pantai, katanya, tak perlu merogoh kocek lebih dalam, dengan membeli tiket wisata berkuda sebesar Rp10.000, sudah bisa menunggangi kuda.

Tak hanya suguhan wisata berkuda, lanjutnya, di sekitar wisata bahari Pesisir Jangkar juga tersedia beragam kuliner khas desa setempat, di antaranya nasi sodu, lontong sayur dan berbagai kuliner lainnya.

"Wisata berkuda merupakan inisiatif para pemuda Desa Jangkar, selain itu kami menyediakan tempat swafoto bagi pengunjung," kata Fauzi.

Ia menambahkan, rangkaian kegiatan menyambut tahun baru 2020 di Desa Jangkar itu, diinisiasi oleh kalangan milenial yang peduli terhadap potensi yang ada di desanya.

"Alhamdulillah, meskipun di hari pertama tahun 2020 sempat diguyur hujan, wisata berkuda menjadi tujuan utama bagi pengunjung menunggang kuda di tepi pantai. Selain itu, sejumlah UMKM yang kami sediakan stan juga laris manis. Inilah yang dinamakan ekonomi kebersamaan, pemilik kuda bisa tersenyum karena banyak pengunjung, UMKM juga untung karena laris manis dagangannya," tuturnya.

Oleh karena itu, menurut Fauzi, warga Desa Jangkar khususnya kalangan anak muda atau milenial harus kreatif dan memanfaatkan potensi yang ada di desa, dan tentunya juga koordinasi dengan pemerintahan desa serta pemangku kepentingan lainnya.

Sebelumnya, pada malam pergantian malam tahun 2019-2020, kaum milenial Desa Jangkar juga menggelar panggung hiburan atraksi seni buda lokal dan dilanjutkan dengan pesta kembang api bersama warga. (*)