Surabaya (ANTARA) - Pengusaha bidang agrobisnis Adik Dwi Putranto menilai Indonesia, termasuk Jatim, saat ini sedang menghadapi persaingan dengan negara tetangga yang menawarkan konsep ramah investasi dan kemudahan berbisnis, selain masuknya era industri 4.0 yang bisa menggerus kinerja pelaku usaha jika tidak siap menghadapinya.
"Untuk menghadapi tantangan tersebut diperlukan adanya kemudahan dan dukungan bagi dunia usaha untuk memulai transisi perubahan pola bisnis menuju konsep industri 4.0," katanya kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Oleh karena itu, lanjut dia, seluruh pekerjaan harus disinergikan dengan stakeholder yang ada, semisal Kadin Jatim bersama Pemprov Jatim, Kadin Indonesia dan Pemerintah Pusat. Apalagi investasi adalah salah satu variabel yang menjadi penentu kinerja ekonomi suatu daerah.
Adik yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Pertanian dan Agribisnis Kadin Jatim itu memiliki misi untuk melakukan upaya konkret percepatan perbaikan iklim usaha antara Kadin Jatim dengan pemerintah provinsi demi kemudahan berbisnis, yaitu melalui pembentukan "task force" atau satuan tugas yang dipimpin oleh Ketua Umum Kadin Jatim dan Gubernur Jatim, dengan melibatkan seluruh stakeholder, Forpimda, dunia usaha dan Serikat Pekerja.
"Saya juga akan membentuk Dewan Energi Daerah, Dewan Pangan Daerah dan Dewan Ekonomi Daerah, membuat saluran komunikasi cepat dengan membuka Hotline Kadin Jatim bagi pengusaha anggota Kadin, serta mendorong lahirnya pengusaha baru di Jatim melalui kanal yang tersedia, salah satunya melalui Kadin Institute ," tutur Adik yang masuk dalam bursa pencalonan Ketua Umum Kadin Jatim periode 2019 - 2024 t ersebut. (*)
Perlu dukungan hadapi perubahan bisnis di era industri 4.0
Senin, 16 Desember 2019 17:02 WIB
Harus disinergikan dengan stakeholder yang ada, semisal Kadin Jatim bersama Pemprov Jatim, Kadin Indonesia dan Pemerintah Pusat.