Jember (ANTARA) - Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari kalangan penyandang disabilitas di Kabupaten Jember, Jawa Timur mengaku kesulitan untuk memasarkan produknya karena tidak punya jaringan dan minimnya keterlibatan pemerintah dalam memfasilitasi produk yang dihasilkan penyandang disabilitas.
"Kami kesulitan memasarkan produk, sehingga baru akan memproduksi setelah mendapat pesanan," kata salah seorang disabilitas daksa, Anita, saat pameran produk disabilitas dalam rangka peringatan Hari Disabilitas Internasional di alun-alun Kabupaten Jember, Selasa.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menggelar puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional dengan berbagai kegiatan di antaranya penampilan bakat siswa disabilitas (menari, vocal group, angklung, hadrah dan hiburan lainnya), pameran UMKM produk disabilitas, pemberian Kartu Indonesia Sehat (KIS), pelayanan adminduk, penyerahan beasiswa mahasiswa, kartu angkutan gratis dan bursa kerja.
"Produk bunga dari bahan plastik yang saya buat hanya dipasarkan saat ada kegiatan Hari Disabilitas Internasional saja, namun saya kadang juga memproduksi ketika ada pesanan dari teman atau tetangga," tuturnya.
Ia mengaku belum berani memasarkan produk bunga plastik yang dibuatnya melalui dalam jaringan (daring), sehingga hanya pasif menunggu konsumen yang datang untuk memesan.
Hal senada juga disampaikan disablitas lainnya Nur Hidayati yang membuat tas dari kain batik ketika ada pesanan saja, sehingga belum memasarkan ke toko atau outlet yang ada di Jember.
Sementara itu, Bupati Jember Faida mengatakan, Pemkab Jember memberikan pelatihan kepada penyandang disabilitas, agar bisa mandiri secara ekonomi.
"Ada lebih dari 200 difabel yang telah berhasil setelah mendapatkan pelatihan baik pada bidang menjahit, bengkel, maupun tata rias, sehingga diharapkan mereka bisa mandiri," katanya.
Ia berharap peringatan Hari Disabilitas Internasional dapat dijadikan momentum untuk mewujudkan Jember sebagai kota inklusi, disabilitas yang unggul serta mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesetaraan dan problem yang dihadapi kalangan disabilitas.