Gresik (ANTARA) - Proyek tol dari arah Krian, Kabupaten Sidoarjo, menuju Bunder, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang masuk dalam rangkaian proyek Tol Krian-Legundi-Bunder dan Manyar (KLBM) ditargetkan pada awal 2020 beroperasi.
Jalur Tol Krian-Bunder memiliki panjang 29 kilometer, dari total panjang keseluruhan proyek Tol KLBM sepanjang 38 kilometer.
"Tol dari Krian menuju Bunder atau seksi I, II dan III diharapkan bisa digunakan awal tahun 2020, dan nanti akhir Desember 2019 rencananya diresmikan Presiden Joko Widodo," kata Direktur PT Waskita Beton Precast (WBP) Agus Wantoro saat meninjau proyek di Gresik, Kamis.
Agus mengatakan, untuk seksi IV yakni arah Manyar, Kabupaten Gresik, diharapkan selesai pada pertengahan tahun 2020 atau sekitar November, karena saat ini masih tahap pembebasan lahan.
Menurut Agus, apabila telah tersambung keseluruhan, maka tol tersebut akan menyambung dengan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) yang telah ada sebelumnya, sehingga memotong waktu perjalanan dari arah Gresik menuju Mojokerto.
Selain itu, untuk arah Manyar, Gresik, tol tersebut akan menyambung dengan kawasan industri, salah satunya kawasan industri terintegrasi, yakni Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).
Secara umum, kata Agus, kemajuan pembangunan telah mencapai 85 persen dan dalam pengerjaannya dibagi ke dalam empat seksi, yakni seksi I pembangunannya dilakukan PT Waskita Karya, sedangkan seksi II hingga seksi IV dilakukan oleh PT WBP dengan mayoritas lahan bekas tambak.
"Mayoritas keberadaan proyek Tol KLBM ini menggunakan pondasi beton dengan tidak menguruk tanah, karena tipe tanah adalah bekas tambak, sehingga pola pembangunannya ditinggikan," katanya.
Ia optimistis saat libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 keberadaan tol itu sudah bisa dilalui. Sementara untuk seksi IV kemajuannya baru mencapai 60 persen, karena masih ada lahan yang tahap pembebasan.
"Memang penyelesaian tergantung kondisi pembebasan lahan, karena ada beberapa hal yang kadang membuat lama. Kalau dari konstruksi sendiri kami siap," tuturnya.