Pamekasan (ANTARA) - Aparat Polres Pamekasan di Jawa Timur hingga kini mengaku belum mengusut kasus tabrak lari yang menimpa seorang guru sekolah dasar di Jalan Raya Ponjuk Pamekasan, Selasa pagi, karena korban belum melaporkan kasus itu ke Satuan Lalu Lintas Polres Pamekasan.
"Petugas belum ada yang bergerak untuk mengejar pelakunya, karena belum ada laporan yang disampaikan kepada Satuan Lalu Lintas Polres Pamekasan oleh korban ataupun keluarga korban," kata Kasubbag Humas Polres Pamekasan, Inspektur Polisi Satu Nenang Diyah kepada ANTARA lewat telepon, Selasa malam.
Ia mengemukakan hal ini, menjelaskan tentang tindak lanjut penyelidikan oleh polisi atas kasus tabrak lari yang menimpa seorang guru SD.
Pada Selasa pagi (12/11), warga menemukan seorang guru SD Negeri di Desa Bajur, Kecamatan Waru, Pamekasan tergeletak di pinggir Jalan Raya Ponjuk Pamekasan dengan kondisi tubuh penuh luka.
Guru bernama Karno asal Jalmak, Kecamatan Kota, Pamekasan, itu tergelak di pinggir jalan karena menjadi korban tabrak lari.
Warga yang menemukan guru malang itu segera membawa dia ke puskesmas terdekat, yakni Puskesmas Bulangan Haji, Pamekasan. Sedang sepeda motor bernomor polisi M 4915 BL milik korban juga diamankan ke puskesmas setempat.
Kasubbag Humas Polres Pamekasan Neneng Diah menyatakan, satuan lalu lintas Polres Pamekasan belum melakukan tindakan hingga kini, karena memang belum mengetahui kejadian tersebut.
"Oleh karena itu, kami menyarankan agar korban atau keluarga korban segera melaporkan kasus itu ke polisi, sehingga kejadian tersebut bisa segera ditangani petagus," kata Neneng.
Pada Selasa siang, Wakil Bupati Pamekasan, Raja'e, menjenguk Karno. Ia berkata saat itu, "Rujuk saja ke RSUD Pamekasan, karena keluarganya ada disana dan korban berasal dari Pamekasan."
Atas permintaan itu pihak Puskesmas Bulangan Haji langsung memberikan surat rujukan dan langsung membawa guru itu ke RSUD Pamekasan.