Trenggalek (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, dalam rangka studi banding sistem penanganan kemiskinan terpadu daerah itu yang dinilai berhasil efektif dijalankan selama beberapa tahun terakhir.
Rombongan tim penanganan kemiskinan Pemkab Blora itu dipimpin oleh Wabup Blora, Arief Rohman dengan meninjau langsung posko GERTAK (Gerakan Tengok ke Bawah Masalah Kemiskinan) yang bertempat di rumah dinas Wakil Bupati Trenggalek.
"Kami sengaja memilih Trenggalek sebagai tempat rujukan, karena Pemerintah Blora menganggap penanganan kemiskinan di Trenggalek sudah baik, terpadu dan telah diakui secara nasional," kata Wabup Blora Arief Rohman dikonfirmasi awak media.
Bersama tim penanganan masalah kemiskinan yang juga telah dibentuk Pemkab Blora, Arief menyatakan pihaknya ingin belajar soal penanggulangan kemiskinan yang sudah sukses dan berhasil dilakukan di Trenggalek.
Menurutnya, program dan sistem kerja tim GERTAK Trenggalek bagus sehingga akan ditiru untuk diterapkan di Kabupaten Blora.
Pemkab Blora sebenarnya sudah melakukan hal yang sama dengan melibatkan BAZNAS untuk bersinergi dalam menangani kemiskinan. Namun, GERTAK di Trenggalek lebih komperhensif dan tertata.
"Pondasinya sudah ada, namun perlu dilengkapi dengan sistem yang baik seperti milik Trenggalek ini," katanya.
Didampingi Tim Penanganan Kemiskinan Terpadu Kabupaten Trenggalek, Wakil Bupati Blora dan jajarannya berkesempatan meninjau Posko GERTAK Trenggalek untuk menggali informasi secara detail dan menjajal fitur-fitur aplikasi penanganan kemiskinan yang dimiliki Posko GERTAK Trenggalek.
Kepala BAPEDA Kabupaten Blora, Samsul Arief menambahkan, penangangan kemiskinan di Trenggalek sudah tertata secara sistematis baik perangkat lunak, perangkat kerasnya maupun sumberdayanya sudah dipersiapkan.
Infrastruktur kerja yang baik itu memungkinkan laporan dari masyarakat langsung bisa dilakukan tanggapan.
"Inovasi di Trenggalek inilah yang ingin kami adopsi untuk diterapkan di Kabupaten Blora," tutur Samsul Arief.
Menurut Samsul yang membedakan dengan Blora penanganan kemiskinan di Trenggalek berbasis data terpadu. Laporan masyarakat yang masuk, diverifikasi secara data dan juga diverifikasi di lapangan oleh pasukan pink yang bersifat independen untuk melakukan pembuktian.
"Apa yang kami dapatkan dari studi banding ini selanjutnya akan kami sampaikan sebagai bahan masukan kepada Tim Percepatan Penanganan Kemiskinan di Blora," ujarnya.
Usai meninjau Posko GERTAK, rombongan tim Penanganan Masalah Kemiskinan Kabupaten Blora ini melanjutkan perjalanan kaki menuju Pendopo Manggala Praja Nugraha.
Di sana rombongan bertatap muka dan berbagi pengalaman langsung dengan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di ruang paringgitan pendopo.
Pemkab Blora studi banding penanganan kemiskinan terpadu di Trenggalek
Kamis, 24 Oktober 2019 14:22 WIB