Sidoarjo (ANTARA) - Petugas Kepolisian Resor Kota Sidoarjo Jawa Timur terus meningkatkan koordinasi pengamanan lintas sektoral menjelang pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak di kabupaten setempat pada 2020 mendatang supaya pelaksanaannya berjalan dengan kondusif.
Kabagops Polresta Sidoarjo Kompol Mujito di Sidoarjo, Kamis, menjelaskan, salah satu upaya menciptakan suasana yang kondusif, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan di Sidoarjo.
"Kami melaksanakan rapat koordinasi sebagai bentuk pemantapan dan penyamaan persepsi menjelang pemilihan kepala desa itu," ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam rapat koordinasi itu diikuti pejabat utama dan kapolsek jajaran Polresta Sidoarjo, Pasi Ops Kodim 0816 Sidoarjo, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sidoarjo, dan Asisten I Pemkab Sidoarjo.
"Rapat koordinasi ini untuk mematangkan kesiapan Polresta Sidoarjo dan instansi terkait lainnya dalam rangka mengamankan pilkades serentak di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2020 nanti," ujarnya.
Menurutnya, situasi kamtibmas wilayah Kabupaten Sidoarjo selama ini cukup aman dan kondusif, berkat upaya semua lapisan masyarakat.
"Bukan karena kesuksesan orang perorang tapi karena sinergitas pemerintah daerah, TNI dan Polri yang bersama ingin mewujudkan situasi kondusif," ujarnya.
Kesempatan yang sama, .menyambut pilkades serentak tahun 2020, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sidoarjo juga gencar melakukan sosialisasi soal tahapan.
Kepala DPMD Kabupaten Sidoarjo M.Ali Imron mengatakan, pihaknya bersama aparat kewilayahan dan jajaran legislatif sengaja roadshow menyisir tiap desa agar semua memahami aturan terkait pilkades.
"Kami melakukan sosialisasi ini dengan harapan masyarakat, kepala desa, BPD (Badan Permusyawatan Desa), dan penyelenggara pemilihan bisa paham mengenai aturan yang ada," katanya.
Di Sidoarjo, pemilihan kepala desa serentak sedianya akan berlangsung di 173 desa dari 18 kecamatan, dimana sebagian pemilihan dilakukan dengan sistem e-voting, sebagai upaya efisiensi waktu dan meminimalisir terjadinya manipulasi suara pemilih.