Surabaya (ANTARA) - Bupati Lamongan, Jawa Timur, Fadeli menyebutkan potensi perikanan di wilayahnya hingga kini belum tergarap sepenuhnya, dan membutuhkan investor untuk mengolah atau bahkan mengekspor hasil perikanan tersebut.
"Potensi perikanan di Lamongan cukup banyak, dan perlu pengusaha baru untuk datang mengolah atau bahkan mengekspor," katanya dalam diskusi potensi perikanan Lamongan di Surabaya, Rabu.
Ia menjelaskan produksi ikan di wilayahnya saat ini mencapai 131 ribu ton per tahun dari hasil ikan budi daya dan laut, dengan total nelayan mencapai 30 ribu. Dari total produksi itu, sekitar 50 hingga 60 persen sudah diolah dan sisanya masih belum tergarap sepenuhnya.
Potensi lain, kata dia, adalah pertanian yang merupakan terbesar di Jawa Timur dengan produksi 1.090.000 ton per tahun, dengan kebutuhan untuk Lamongan sekitar 300-400 ribu ton, sisanya masih memerlukan tangan investor dalam mengelolahnya.
"Ada juga jagung yang kini mampu memproduksi hingga 570 ribu ton per tahun. Artinya banyak yang hingga kini membutuhkan tangan investor agar potensi itu bisa diapakan," katanya.
Ia menambahkan bahwa dari sisi keamanan Lamongan juga telah meraih penghargaan, yakni menjadi daerah dengan penanganan konflik terbaik di Jatim.
"Kami juga terus memberikan kemudahan investasi berupa perizinan yang terintegrasi melalui sistem daring. Dan ke depan, kami telah membangun mal perizinan, sehingga nanti semua bisa gabung di satu tempat di Mall perizinan tersebut," katanya.
Sementara itu, Lamongan juga telah mencatatkan pertumbuhan investasi positif dalam kurun lima tahun terakhir dengan realisasi sekitar Rp27,1 triliun yang terdiri dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDM), demikian Fadeli. (*)
.
Potensi ikan di Lamongan belum tergarap sepenuhnya
Rabu, 25 September 2019 17:34 WIB
produksi ikan di wilayahnya saat ini mencapai 131 ribu ton per tahun dari hasil ikan budi daya dan laut, dengan total nelayan mencapai 30 ribu. Dari total produksi itu, sekitar 50 hingga 60 persen sudah diolah dan sisanya masih belum tergarap sepenuhnya.