Gresik, Jawa Timur (ANTARA) - Unit Pengumpul Zakat Badan Amil Zakat Nasional (UPZ Baznas) Petrokimia Gresik bekerja sama dengan perusahaan rintisan digital "Ko-In" (Toko Indonesia) untuk memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar perusahaan dengan mendirikan toko kelontong dalam jaringan.
Ketua UPZ Baznas Petrokimia Gresik Yusuf Wibisono dalam keterangan persnya di Gresik, Selasa, mengatakan dengan kerja sama ini perusahaan akan membuat program yang membantu masyarakat sekitar perusahaan untuk membangun warung atau toko kelontong daring.
Saat ini, kata dia, keberadaan warung atau toko kelontong banyak yang tidak berkembang, bahkan tutup karena kalah bersaing dengan kehadiran ritel modern, sehingga dengan kerja sama ini mampu meningkatkan taraf ekonomi mikro, dengan membantu masyarakat sekitar perusahaan mendirikan toko kelontong yang berbasis digital.
Yusuf yang juga menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan Petrokimia Gresik itu mengaku, keberadaan usaha mikro telah menawarkan kemudahan bagi pelanggan dalam berbelanja, sekaligus menyediakan barang dengan harga kompetitif.
"Dengan kerja sama ini akan mendorong digitalisasi warung klontong di sekitar perusahaan, diharapkan dapat mengembalikan kejayaan toko kelontong sebagai pusat/sentra jual-beli kebutuhan masyarakat," katanya.
Kerja sama ini, kata Yusuf, juga diharapkan dapat menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat di sekitar perusahaan, sekaligus memberikan edukasi terkait digitalisasi bisnis sehingga menumbuhkan jiwa wirausaha bagi berbagai komunitas sekitar perusahaan.
Chief Operational Officer Ko-In, Tias Brian mengatakan, sejumlah toko kelontong yang telah menjadi mitra ke depannya bisa menjadi sebuah jawaban akan kembalinya masyarakat untuk berbelanja ke warung.
"Sebagai salah satu pusat aktifitas di komunitas masyarakat. Tidak hanya menjual kebutuhan sehari-hari, tapi juga menawarkan beragam layanan yang mampu meningkatkan daya saing toko kelontong terhadap ritel modern yang ada”.
Brian juga menambahkan, aplikasi Ko-In dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat dengan akses digital kepada toko–toko kelontong.
Sementara itu, terkait mitra binaan toko klontong dari Petrokimia, Brian mengaku akan melakukan pendampingan dalam hal Promedsos (Promosi, Edukasi dan Sosialisasi), dengan memberikan produk harga ekonomis, serta menyiapkan teknologi untuk toko kelontong yang bergabung.
"Secara bertahap hingga akhir 2019, direncanakan ada 50 mitra yang akan menerima manfaat dari program pemberdayaan ini, dan melibatkan desa/kelurahan sekitar perusahaan, karang taruna, komunitas PKK, pelaku UMKM dan bisnis mikro (Warung Kelontong), serta Mustahik yang menjadi syarat penerima bantuan dari UPZ Baznas PG," katanya.
