Jakarta (ANTARA) - Pelabuhan Benoa diyakini akan menjadi gerbang laut wisatawan mancanegara, di mana pengembangannya mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Bali.
“Pelabuhan Benoa disiapkan untuk menjadi gerbang laut wisatawan mancanegara yang datang ke Bali dengan kapal-kapal pesiar internasional berukuran besar,” kata Direktur Utama PT Pelindo III Doso Agung dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa
Dengan pengembangan yang terintegrasi, lanjut Doso, lokasi tersebut nantinya menjadi pintu masuk destinasi pariwisata andalan di sekitar Bali.
Ia menegaskan sesuai arahan Gubernur Bali I Wayan Koster dalam pertemuan sebelumnya, seluruh pengembangan di Bali harus ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat Bali, melalui upaya-upaya yang selaras dengan pelestarian alam.
Sementara itu Menteri BUMN Rini Sumarno mendukung upaya Pelindo III dalam pengembangan pelabuhan tersebut. Dengan pengembangan pelabuhan benoa, tidak hanya pariwisata saja yang akan tumbuh, juga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat dan nelayan di sekitar pelabuhan Benoa.
“Saya sudah mendengar sendiri barusan. Tokoh masyarakat di sini mendukung penuh pengerukan alur dan kolam pelabuhan untuk mendukung pengembangan Pelabuhan Benoa. Mereka senang, nantinya kapal-kapal nelayan yang semula sulit masuk ke pelabuhan dengan adanya pekerjaan sekarang kolamnya di perdalam dan jalan masuknya akan lebih mudah,”ujar Rini.
Selain itu kegiatan kepelabuhanan lainnya juga akan menstimulus ekonomi di Bali seperti nanti pasokan energi juga akan lebih baik karena pertamina, dan LNG akan dipindahkan ke lokasi yang lebih aman serta luas tentunya akan menambah kapasitas ketersediaan energi untuk Bal.
Menteri Rini sempat melihat Upacara adat Guru Bendu Piduka sebagai tanda dimulainya pembangunan fasilitas pemelastian untuk desa adat dedungan, kemudian dilanjutkan kunjungan ke proyek pengembangan pelabuhan Benoa secara langsung.
Rini juga mendapat laporan dari tokoh adat dari sisi religi, sejak awal mereka sudah mendengarkan dari pihak Pelindo III sebagian pengembangan atau sekitar sau hektar untuk pembangunan lokasi Upacara Melasti umat Hindu dan juga sebagai penghormatan tertinggi pada Krama Bali.
“Selain dari sisi religi dan lingkungan, dengan pengembangan destinasi pariwisata dan infrastruktur pendukungannya nantinya akan membuka banyak lapangan pekerjaan dan peluang berwirausaha bagi masyarakat Bali sendiri.
“Saya minta kepada Dirut Pelindo III harus berkontribusi pada perekonomian nasional khususnya masyarakat Bali, karena Pelabuhan Benoa dan sektor pariwisata Pulau Dewata merupakan bagian penting dari integrasi logistik, transportasi, dan wisata,” ujar Menteri BUMN.
Hingga kini dari dua tahap pekerjaan pengerugan sudah ditanam sekitar 100.000 bibit bakau untuk luas area 4 hektar di wilayah pesisir perairan Pelabuhan Benoa.
“Jadi ke depan, pelabuhannya asri, destinasi wisatanya asri, sehingga diharapkan dapat berkelanjutan mensejahterakan masyarakat Bali di masa depan,” kata Rini.