Surabaya (ANTARA) - Pengembangan Pelabuhan Benoa Bali dalam konsep Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) mendapat dukungan pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,2 triliun dan PT Pelindo III sebagai pengelola dana akan menggunakannya untuk pengerukan alur dan kolam pelabuhan tahap 2, yang merupakan salah satu dari 16 paket pengembangan.
Direktur Utama Pelindo III Boy Robyanto di Surabaya, Minggu, mengatakan pengerukan alur dan kolam pelabuhan tahap 2 merupakan lanjutan dari pekerjaan sebelumnya yang telah dikerjakan tahun 2019.
Dengan pengerukan alur dan kolam tahap 2 direncanakan berkedalaman alur dan kolam minus 12 Meter Low Water Spring (MLWS).
Baca Juga : Pengembangan Pelabuhan Benoa rampung tahun 2023
"Pengerukan alur dan kolam tahap ini areanya lebih luas, dan akan menjangkau hingga area pengembangan pelabuhan di sisi utara Pelabuhan Benoa saat ini, kedalaman akan merata hingga minus 12 MLWS," kata Boy, dalam siaran persnya, Minggu
Area yang akan dikeruk, kata dia, yakni kolam dermaga timur, kolam putar, alur pelayaran (pelebaran), kolam dermaga yacht club. Selanjutnya adalah kolam dermaga LNG, curah cair dan petikemas serta kolam dermaga selatan.
Pengerukan alur dan kolam pelabuhan dilakukan kembali karena pada beberapa area kedalaman alur dan kolam masih belum merata. Kedalaman di area pengembangan pelabuhan misalnya, kedalaman saat ini berkisar antara minus 1-3 MLWS.
Baca juga : Benoa buka potenai pemenuhan logistek
"Area pengembangan sisi utara Pelabuhan Benoa direncanakan untuk area peti kemas, curah cair, dan LNG yang terpisah dengan area wisata, sehingga membutuhkan kolam pelabuhan yang dalam, bisa diakses kapal tanker dengan panjang 180 meter dengan bobot 50.000 DeadWeight Tonnage (DWT)," tuturnya.
Sementara itu Pelindo III adalah BUMN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa kepelabuhanan.
Tugas, wewenang dan tanggung jawab Pelindo III mengelola 43 pelabuhan yang tersebar di 7 provinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, serta memiliki 23 anak perusahaan dan afiliasi.
Pelindo III menjalankan bisnis inti sebagai penyedia fasilitas jasa kepelabuhanan yang memiliki peran kunci guna menjamin kelangsungan dan kelancaran angkutan laut.(*)