Surabaya (ANTARA) - Informasi yang dihimpun dari Kamar Mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya, Minggu, menyebutkan, dua peserta lari "Surabaya Marathon 2019" meninggal dunia sebelum mencapai garis finis.
Peserta itu masing-masing diinformasikan bernama Husnun N Djuraid, usia 60 tahun, asal Malang, Jawa Timur, dan Oentung P Setiono, usia 55 tahun, asal Jakarta.
Amalia Kautsariah, putri almarhum Husnun, saat ditemui di Kamar Mayar RSUD Dr Soetomo Surabaya, Minggu, mengungkapkan ayahnya memang memiliki riwayat penyakit jantung.
Dia mengisahkan sang ayah, yang tercatat sebagai Komisaris di perusahaan media cetak "Malang Post" (Jawa Pos Group), telah beberapa kali dirawat di rumah sakit setelah mengikuti lomba lari.
"Pernah ikut Borobudur Marathon dan juga Jogja Marathon di nomor 10 kilometer. Saat itu sudah mencapai finis, lalu masuk rumah sakit," katanya.
Selain itu, Amalia menandaskan, ayahnya juga pernah masuk rumah sakit setelah bermain tenis. "Setelah sembuh ikut lari lagi 10 kilometer," ujarnya.
Di Surabaya Marathon 2019, Husnun juga turun di kategori 10 kilometer, dengan nomor peserta 5721. Dia terjatuh saat melintas di Jalan Pemuda Surabaya. Oleh tim medis langsung dilarikan ke IGD RSUD Dr Soetomo menggunakan mobil ambulans namun nyawanya tidak tertolong.
Peserta lainnya yang meninggal dunia Oentung P Setiono yang juga turun di kategori 10 kilometer, dengan nomor peserta 5755. Dia ambruk saat melintas di Jalan Basuki Rahmat Surabaya dan meninggal dunia di RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Jenazah keduanya pada sekitar pukul 11.45 WIB tadi telah dibawa keluarganya untuk dikebumikan di daerah asal masing-masing.
Menurut Amalia, sang ayah Husnun Djuraid akan dikebumikan siang ini di Malang. Sedangkan almarhum Oentung Setiono, menurut pihak keluarga, akan dikebumikan hari ini juga di Solo, Jawa Tengah.
Sementara dari pihak panitia Surabaya Marathon 2019 masih belum memberikan keterangan pers terkait tragedi ini. (*)