Surabaya (ANTARA) - Youtube diam-diam mengubah algoritma-nya pada Juli 2019 dengan tujuannya menghadirkan konten-konten yang lebih ramah keluarga menyusul penyelidikan oleh Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat, demikian laporan Bloomberg dikutip The Verge, Kamis (1/8) waktu setempat.
Perubahan algoritma itu menyebabkan konten tertentu muncul dan direkomendasikan untuk para pengguna Youtube sedangkan konten lainnya diabaikan.
Meskipun perubahan itu disebut-sebut sebagai pembaruan rutin yang sering dilakukan tim teknik Youtube, seorang juru bicara mengatakan kepada Bloomberg bahwa perubahan itu merupakan upaya untuk meningkatkan "kemampuan bagi pengguna untuk menemukan konten keluarga yang berkualitas."
Terkait video yang direkomendasikan disebut sebagai konten keluarga yang berkualitas, komunitas pengguna Youtube dalam situs Reddit masih memperdebatkan konten-konten itu.
Kanal Youtube dalam Reddit penuh dengan orang-orang yang mengeluh tentang rekomendasi konten anak-anak, termasuk konten lagu anak-anak yang bukan berbahasa Inggris.
“Saya tidak menonton satu video pun yang ada kaitannya dengan (perubahan algoritma) itu. (Saya) hanya menonton video skate,” tulis seorang pengguna Youtube dalam Reddit.
Komentator lain menulis bahwa perubahan algoritma itu bukan pertama kalinya mengubah rekomendasi YouTube dan justru merekomendasikan konten anak-anak yang aneh.
"Sepertinya mereka hanya mendorong omong kosong itu secara harfiah di seluruh platform untuk meraih sebanyak mungkin pandangan anak-anak," tulis seorang pengguna di Reddit.
Youtube telah berjuang melewati banyak kontroversi dan skandal seputar konten anak-anak selama beberapa tahun.
Laporan dari The New York Times, Wired, dan bahkan investigasi yang dilakukan oleh para kreator telah menemukan banyak masalah, termasuk jaringan predator menggunakan bagian komentar dari video yang menampilkan anak-anak untuk mengirim pesan yang mengganggu.
FTC juga meluncurkan investigasi ke Youtube. Youtube berulang kali mengatakan bahwa situs webnya tidak ditujukan untuk anak di bawah usia 13 tahun.
Baca juga: Siswa SMK Dr Soetomo Digaji Rp20 Juta oleh YouTube
Inilah alasan Youtube penuhi feed berkonten anak-anak
Jumat, 2 Agustus 2019 14:47 WIB