Surabaya (ANTARA) - Dari beberapa pengguna gawai di kota-kota besar Indonesia, pengguna gawai di Kota Surabaya diakui lebih sering mencadangkan datanya dibanding kota lain, sesuai survei DEKA yang dikomisikan oleh Western Digital Corp berjudul Indonesian Consumer Mobile Habit and Data Management Survey.
Research Manager DEKA, Anggun Komala Sari di Surabaya, Rabu, mengaku tidak bisa menjelaskan alasan mengapa warga Surabaya lebih sering dibanding daerah lain, sebab penelitian hanya difokuskan pada perilaku kesadaran dalam mencadangkan data gawai.
Ia mengatakan, riset melibatkan 1.120 responden dari enam kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Medan, dan Makassar. Kemudian dari beberapa kota itu, pemilik gawai di Surabaya lebih sering melakukan pencadangan data.
"Sebanyak 67 persen orang Indonesia pernah kehilangan data di gawai mereka, dan hanya sepertiga dari mereka yang rutin melakukan pencadangan data sebulan sekali atau lebih.
Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum memiliki rencana atau jadwal back-up yang teratur, padahal back-up merupakan hal yang vital untuk dilakukan di era serba digital ini," katanya.
Sementara itu, Channel Sales Manager Western Digital, Soetrisno Poerwadi mengatakan ada banyak faktor yang menyebabkan para pengguna gawai kehilangan data mereka.
Beberapa di antaranya adalah memori yang penuh sehingga mereka harus menghapus data, perangkat yang rusak, virus, file yang rusak, atau kehilangan perangkat," tuturnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, kata dia, ada aplikasi mobile SanDisk Memory Zone dan iXpand Drive agar dapat penyimpanan data secara aman di gawai, serta memback up foto dan video dengan cepat dan memindahkannya ke komputer atau gawai.
Survei: Pengguna gawai di Surabaya lebih sering mencadangkan data
Rabu, 10 Juli 2019 21:48 WIB
riset melibatkan 1.120 responden dari enam kota besar di Indonesia