Kediri (ANTARA) - Seorang petani asal Kota Kediri, Jawa Timur, Zaini (66), berhasil membuat obat pembasmi hama dari bahan-bahan organik, yang diklaim mampu membunuh hama hingga telur-telurnya.
"Ini obat penanggulangan hama dan bukan racun. Misalnya, wereng cokelat, disemprot ini matinya agak lama, tapi dengan telur-telurnya habis. Beda dengan kimia yang sekaligus mati, tapi telur masih ada," kata Zaini, di Kediri, Sabtu.
Ia mengatakan awalnya dirinya resah dengan tanaman miliknya yang mati diserang hama. Atas anjuran dinas pertanian, kemudian dirinya disekolahkan ke Universitas Brawijaya Malang, membuat obat pembasmi hama dari bahan organik. Dia mendapatkan pelatihan selama tiga hari serta pendampingan, hingga akhirnya membuat obat dan diterapkan di pertanian miliknya.
"Saya 2018 lalu disekolahkan di UB Malang. Setelahnya sedikit demi sedikit mulai membuat dan dicoba ternyata hasilnya bagus. Dari lahan 0,5 hektare milik saya, sejak 2018 tetap menggunakan obat ini dan aman," kata dia.
Ia juga mengatakan, para petani tetangganya juga mulai melirik, karena dari hasil uji coba ternyata bagus. Kendati memerlukan waktu sekitar tiga hari untuk melihat hasilnya, nyatanya banyak telur hama yang menjamur, sehingga hama tidak lagi menyerang.
Selain itu, dari hasil panen selama ini selain menjadi lebih baik juga bebas dari bahan kimia. Keluarganya juga merasa lebih nyaman, karena hasil panen mereka bebas dari bahan kimia, membuat tubuh lebih sehat.
Untuk pemanfaatan obat tersebut, Zaini mengatakan setiap satu tangki dibutuhkan satu gelas air minum mineral. Petani tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan obat ini untuk tanaman pertanian mereka.
Terkait dengan harga, dirinya juga menyebut relatif terjangkau, dimana sekitar Rp20 ribu untuk ukuran 900 mililiter. Dirinya juga menjamin obat ini aman, sebab dibuat dari bahan-bahan organik misalnya dari kedelai serta kentang.
Awalnya, bahan-bahan itu diolah dicampur dengan bahan khusus lalu difermentasi hingga sekitar satu pekan. Setelah itu, obat tersebut siap dikemas dan dijual ke petani.
Selama ini, untuk penjualan Zaini mengatakan masih didominasi petani asal Kediri dan sekitarnya. Setiap hari, tak kurang dari 120 botol bisa dibuatnya guna memenuhi permintaan dari para petani yang setiap hari juga semakin banyak.
Untuk perizinan, dirinya juga menyebut sudah diurus. Selain promosi dari mulut ke mulut, dirinya juga sering ikut pameran dan ternyata banyak warga yang semakin mengenal produknya. Bahkan, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga memberikan apresiasi saat melihat produknya, dan mendorong usaha ini terus berkembang. (*)
Petani asal Kediri buat obat pembasmi hama berbahan organik
Sabtu, 22 Juni 2019 18:09 WIB
Ini obat penanggulangan hama dan bukan racun. Misalnya, wereng cokelat, disemprot ini matinya agak lama, tapi dengan telur-telurnya habis. Beda dengan kimia yang sekaligus mati, tapi telur masih ada,