Sumenep (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Selasa mendirikan posko informasi bagi keluarga korban kapal tenggelam di sekitar perairan Giliyang, Sumenep, yang terjadi Senin (17/6).
Posko yang dibangun di sekitar pelabuhan Dungkek itu, dimaksudkan untuk memudahkan koordinasi bagi keluarga korban kapal tenggelam dalam mengecek identitas korban atau melaporkan kemungkinan adanya korban yang hilang dan belum ditemukan, tapi tidak terdata oleh petugas.
"Jadi, jika ada keluarga korban yang hendak melakukan pengecekan, kami minta melalui posko. Dengan demikian, maka koordinasinya akan lebih mudah," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Sumenep Edy Rasyiadi di Sumenep, Selasa.
Ia juga meminta agar keluarga yang hendak mengetahui korban meninggal dunia di kamar jenazah RSUD dr H. Moh. Anwar Sumenep, hendaknya mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh petugas.
Sementara itu, berdasarkan rilis terbaru dari Bagian Humas Polres Sumenep dijelaskan, bahwa korban meninggal dunia pada peristiwa tenggelamnya perahu motor Arim Jaya tercatat 16 orang, bukan 17 orang.
Menurut Kasubbag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti, awalnya memang diinformasikan sebanyak 17 korban tewas, namun setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, baru ternyata hanya 16 korban yang meninggal.
"Ini terjadi, karena, satu kantong mayat yang diduga berisi dua jenazah ternyata, isinya hanya satu orang korban," katanya, menjelaskan.
Dengan demikian, sambung dia, maka total jumlah penumpang kapal Arin Jaya yang tenggelam semuanya 60 orang, bukan 61 orang.
Perinciannya, 39 orang selamat, 16 orang meninggal dunia dan 5 orang masih dinyatakan hilang.
"Tapi ini memang bukan data final. Data tentang jumlah korban sejak kemarin memang masih simpang siur, karena sebagaimana kita ketahui bersama, di kapal yang mengalami kecelakaan itu, tidak ada data manifes penumpang," katanya, menjelaskan.
Data awal yang disampaikan petugas tentang jumlah penumpang sebanyak 40 orang, lalu bertambah menjadi 50 orang, dan terakhir sebanyak 60 orang.
KM Arim Jaya diketahui berangkat dari Pulau Guwa Guwa, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, pada Senin sekitar pukul 07.00 WIB pagi tujuan Pelabuhan Kalianget, Sumenep.
Kapal kecil terbuat dari kayu berukuran tiga "gross tonnage" (GT) yang dinakhodai Arim itu diinformasikan terguling setelah terhantam ombak.
Sementara itu, hingga Selasa siang, pencarian kepada 5 orang penumpang terus dilakukan oleh tim gabungan dari Basarnas, Polair, BPBD Pemkab Sumenep dan para nelayan setempat. (*)
Pemkab dirikan posko informasi bagi keluarga korban kapal tenggelam
Selasa, 18 Juni 2019 15:45 WIB