Pamekasan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, tahun 2019 mengalokasikan dana hibah sebesar Rp5 miliar untuk membantu dana operasional yayasan pendidikan Islam dan pendidikan pondok pesantren di wilayah itu, guna meningkatkan kualitas pendidikan dan peningkatan syiar Islam.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Pemkab Pamekasan Syaifullah Farid Wadjdi di Pamekasan, Minggu, mengatakan dana sebesar itu merupakan akumulasi dari anggaran tahun sebelumnya sebesar Rp3 miliar.
"Tahun lalu sebesar Rp3 miliar, tapi tidak terserap, dan tahun ini Rp2 miliar, sehingga total anggaran dana hibah untuk membantu yayasan dan pondok pesantren tahun ini sebesar Rp5 miliar," katanya.
Farid menjelaskan, anggaran tahun 2018 tidak terserap, karena terkendala penerima bantuan. Pemkab masih melakukan validasi data, agar bantuan tepat sasaran dan tidak tumpang tindih.
Selain itu, kata dia, yayasan dan pondok pesantren calon penerima bantuan tahun 2018 ada yang belum melengkapi persyaratan administratif, sehingga semua bantuan tidak bisa dicairkan.
"Saat ini, semua calon penerima bantuan sudah melengkapi berkas dan persyaratannya, dan jumlahnya sudah diketahui, bendasarkan pendataan awal yang dilakukan oleh Kesra Pemkab Pamekasan," katanya.
Menurut Farid, dari total anggaran Rp5 miliar itu, nantinya akan dibagikan kepada 131 yayasan dan pesantren.
Selain yayasan dan pondok pesantren, sebagian dari dana hibah senilai Rp5 miliar ini, juga akan dialokasikan untuk membantu pembangunan 282 masjid yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
Besaran bantuan yang akan diterima oleh penerima bantuan nantinya beragam. Masjid akan memperoleh bantuan Rp10 juta, sedangkan pondok pesantren dan yayasan Rp20 juta.