Banyuwangi (ANTARA) - Memasuki musim mudik Lebaran 2019 Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melakukan pengecekan kesiapan pelayanan publik mulai dari kantor desa, kecamatan hingga Mal Pelayanan Publik dan Pasar Pelayanan Publik.
Keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Banyuwangi, Selasa, menyebutkan pengecekan layanan publik ini guna mengantisipasi membludaknya pengurusan administrasi, mengingat musim mudik selalu diiringi dengan meningkatnya permohonan layanan administrasi dari para perantau yang sedang pulang kampung.
"Pasca libur Lebaran ini, kami siagakan semua layanan administrasi publik. Mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga Mal Pelayanan Publik dan Pasar Pelayanan Publik," kata Bupati Anas saat meninjau kesiapan pelayanan di Kantor Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Banyuwangi.
Menurut ia, di musim mudik Lebaran sangat dimungkinkan banyak para perantau yang mengurus dokumen, seperti mahasiswa di luar kota yang butuh surat-surat atau pemudik yang mengurus surat pindah domisili dan sebagainya.
Beberapa kantor layanan, lanjutnya, akan dibuka hingga malam, dan hal ini dilakukan sebagai pelayanan ekstra untuk melayani pemudik yang diburu waktu.
Salah satu layanan yang dipersiapkan selama libur Lebaran, kata Anas, adalah kesediaan blanko KTP-e, dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi telah menyediakan 3.000 blanko KTP-e.
"Semoga blanko yang kami sediakan mencukupi, sehingga KTP-e yang diproses bisa langsung dicetak," katanya.
Dalam kunjungannya ke Kantor Desa Genteng Kulon, Bupati Anas mengapresiasi inovasi yang sedang dikembangkan di salah satu desa program Smart Kampung. Yakni, pelayanan administrasi yang dilakukan secara mandiri berbasis teknologi informasi.
"Di desa ini sudah 'self service', dan masyarakat bisa mengurus langsung kebutuhan administrasi apa yang sedang dibutuhkan. Tinggal memasukkan data sesuai draft keperluan yang ada, dan langsung cetak. Tinggal minta tanda gangan dan stempel," paparnya.
Layanan secara mandiri tersebut diharapkan bisa semakin mengefektifkan pelayanan di tingkat desa.
"Jadi, tak perlu harus mengantri untuk dilayani oleh petugas. Masyarakat bisa mengurus sendiri. Lima menit sudah selesai," ucapnya.
Bupati Anas menambahkan, layanan mandiri dengan memanfaatkan teknologi informasi tersebut akan menjadi standarisasi baru dalam penerapan Smart Kampung.
"Inovasi Desa Genteng Kulon luar biasa, ke depan ini akan diperluas ke desa lainnya dalam kerangka Smart Kampung," kata Anas.
Smart Kampung sendiri merupakan program dari Pemkab Banyuwangi untuk mendorong peningkatan mutu pelayanan pemerintah desa.
Dengan berbagai indikator yang ditetapkan, desa dipacu untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, seperti halnya pelayanan yang menggunakan teknologi informasi dan lainnya. (*)