Surabaya (ANTARA) - Sejumlah kepala daerah dan tokoh bangsa menghadiri pertemuan bertajuk "Silaturahim Bogor untuk Indonesia" di Museum Kepresidenan Balai Kirti, Bogor, Rabu malam.
Acara yang dibalut buka puasa bersama itu dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkiflimansyah, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid, dan Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute Agus Harimurti Yudhoyono.
Ada pula Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, dan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Pertemuan para tokoh itu digelar tertutup. Seusai buka puasa, mereka menyampaikan pernyataan pers secara bersama-sama.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa forum ini adalah untuk sama-sama berdiskusi tentang pengembangan daerah dan kebaikan bangsa ke depan.
"Kita berharap Indonesia terus berkembang menjadi negara yang maju, adil dan makmur," ujarnya saat dihubungi seusai acara.
Anas menceritakan diskusi di sela buka bersama berlangsung gayeng dengan dijamu hidangan kolak pisang, tauge, empal goreng, sayur asem, bakwan, dan mi Bogor.
"Tadi yang mengimami Shalat Maghrib berjamaah Pak Zulkiflimansyah (Gubernur NTB), yang iqomah Pak Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng)," cerita Anas.
"Gayeng sekali, segera setelah ini kami di daerah akan menyelenggarakan semacam silaturahim kebangsaan antarparpol di daerah, antarpendukung 01 dan 02 di daerah untuk meredakan semua ketegangan politik," imbuh Anas.
Menurut Anas, para kepala daerah juga sepakat untuk terus fokus bekerja melampaui kepentingan politik.
"Kami juga menyampaikan hasil forum ini ke seluruh masyarakat di masing-masing daerah," tambahnya.
Anas menceritakan bahwa forum ini bermula dari obrolan di grup WhatsApp sejumlah kepala daerah. Kemudian, Wali Kota Bogor Bima Arya yang pertama kali melontarkan di grup untuk mengadakan acara ini.
"Semua merespons positif. Tidak sampai dua hari semua sudah konfirmasi hadir. Karena memang kita sudah akrab, bahkan jauh sebelum menjadi kepala daerah. Pak Anies Baswedan sebenarnya semula juga konfirmasi hadir, tapi beliau ada agenda Pemprov DKI Jakarta yang tidak bisa ditinggalkan," ujarnya.