Surabaya (ANTARA) - Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengingatkan perlunya langkah rekonsiliasi bagi pihak-pihak yang terlibat perseteruan usai Pemilihan Umum 2019 digelar.
"Setelah Pemilu, lakukan rekonsiliasi dan jangan sampai memperpanjang polemik, terlebih selama ini terlibat konflik yang berakibat perseteruan," ujarnya di sela pidato politik Partai Demokrat bertema "Indonesia untuk Semua" di DBL Arena Surabaya, Jatim, Sabtu sore.
Partai Demokrat, kata dia, berharap Pemilu mulai sebelum hingga setelahnya berjalan aman, lancar, damai, adil dan demokratis.
Ia menyoroti selama ini akibat adanya perbedaan pandangan politik, terdapat semacam polarisasi yang mengancam kekuatan rakyat semakin terbelah.
"Tentunya semua tak menginginkannya dan semua komponen bangsa harus menjaga," ucap putra sulung Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.
AHY juga menegaskan Demokrat sebagai partai berbasis nasionalis religius ingin menjadi bagian dalam solusi bangsa dan ke depan membangun negeri ini bersama-sama agar semakin sejahtera, serta pendidikan dan kesehatannya berkualitas.
Pada kesempatan sama, ia juga berbicara tentang polarisasi dan menilai Joko Widodo maupun Prabowo Subianto sebagai calon pemimpin yang sama-sama tidak berniat membenturkan identitas dan memiliki komitmen menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
"Makanya, setelah pemilihan presiden mari merekatkan persaudaraan. Jangan sampai ada konflik-konflik yang memecah-belah bangsa sendiri," katanya.
Pemilihan umum serentak digelar 17 April 2019 untuk memilih anggota DPRD II, DPRD I, DPR RI, DPD dan presiden-wakil presiden periode 2019-2024.
Untuk Pemilihan Presiden diikuti dua pasangan calon, yaitu Jokowi-KH Ma`ruf Amin di nomor urut 01, serta Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di nomor urut 02.
Video Oleh Hanif Nashrullah
Komandan Kogasma ingatkan rekonsiliasi usai pemilu (Video)
Sabtu, 13 April 2019 21:01 WIB