Banyuwangi (ANTARA) - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengajak santri di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, untuk melengkapi ilmu agama dengan pengetahuan akan teknologi guna menghadapi persaingan kerja yang semakin ketat.
Dalam keterangan tertulis diterima Antara di Banyuwangi, Kamis, Luhut Panjaitan mengatakan bahwa saat ini salah satu profesi yang menjanjikan untuk anak-anak muda adalah di bidang teknologi dan salah satunya tumbuhnya perusahaan rintisan yang memiliki valuasi triliunan rupiah.
"Kami ingin generasi muda pondok pesantren di Banyuwangi juga bisa ikut menjadi perusahaan rintisan baru. Dengan dasar keilmuan agama yang sudah kuat dan dipadukan dengan kemampuan teknologi pasti akan menghasilkan sesuatu yag dahsyat," katanya saat kunjungan kerja ke beberapa pesantren di Banyuwangi.
Ia mencontohkan, seperti perusahaan rintisan (start up) Warung Pintar yang ide awalnya sangat sederhana, yakni ingin mengembangkan warung rakyat dengan memanfaatkan teknologi modern yang menawarkan kemudahan dan kecepatan.
Hasilnya, lanjut dia, cukup sukses dan saat ini sudah ribuan warung rakyat yang berkolaborasi dengan Warung Pintar dan salah satunya juga berkembang di Banyuwangi.
"Apalagi Banyuwangi sudah menjadi daerah yang maju, bahkan daerah ini juga sangat melek teknologi serta berkolaborasi dengan beberapa perusahaan rintisan nasional, seperti Go-Jek dan Warung Pintar. Oleh karena itu para santri juga harus punya motivasi untuk maju seperti daerahnya," ujarnya.
Untuk bisa menguasai teknologi, menurut Luhut, santri harus semangat belajar, sedangkan pemerintah sendiri menyediakan berbagai beasiswa yang dimanfaatkan oleh santri untuk melanjutkan pendidikan.
"Jangan menyerah, selama ada kemauan disitu ada jalan," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas mengemukakan bahwa pemerintah daerah setempat telah menggelar berbagai aktivitas untuk meningkatkan entrepreneurship di kalangan anak muda dan para santri.
Dan bekerja sama dengan BPPT dan BUMN, Banyuwangi juga telah menjalankan program pengembangan SDM kopi dan cokelat di kalangan anak muda dan santri.
"Berbagai pelatihan telah digelar, kami menyiapkan SMK yang membuka jurusan kopi dan cokelat. Selain itu juga baru saja menggelar hackathon, di mana para developer muda berkompetisi membuat aplikasi untuk pengembangan pariwisata dan UMKM di Banywuangi," paparnya.
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan melakukan rangkaian kunjungan di Kabupaten Banyuwangin dan mengunjungi para santri dan ulama di Pondok Pesantren Darussalam Blok Agung, Kecamatan Tegalsari dan Ponpes Mabadi'ul Ihsan Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari.
Menko Luhut ajak santri Banyuwangi lengkapi ilmu agama dengan teknologi
Kamis, 11 April 2019 21:12 WIB
Kami ingin generasi muda pondok pesantren di Banyuwangi juga bisa ikut menjadi perusahaan rintisan baru (startup)