Surabaya (ANTARA) - Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Prof Achmad Jazidie mengatakan revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan era "internet of things" yang berlanjut ke "internet of everithing" akan memiliki pengaruh besar terhadap profesi akuntansi.
"Semua prodi di Unusa tidak boleh buta teknologi informasi, khususnya Prodi Akuntansi harus melek teknologi informasi," kata Jazidie dalam Seminar Nasional Akuntansi di kampus setempat, Minggu.
Jazidie menyatakan akuntan memiliki tantangan tersendiri dalam mewujudkan jiwa entrepreneurship muda Indonesia.
Akuntan dituntut memiliki kompetensi yang mumpuni baik teknis akuntansi maupun teknologi yang mengiringi perkembangan akuntansi dunia.
Selain itu, seorang akuntan harus akrab dengan tekmologi informasi. Akuntan juga harus memahami big data yang menyimpan banyak informasi, bukan hanya data keuangan namun juga data non-keuangan.
"Seorang Akuntan dituntut tidak hanya memiliki ketrampilan menyusun laporan keuangan, namun harus pandai merancang dan menganalisis data keuangan dan non-keuangan," ungkapnya.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unusa Yusak Anshori memberi apresiasi terhadap seminar nasional ini.
Yusak mengungkapkan saat ini sudah mulai banyak usaha mikro, kecil dan menengah yang membutuhkan akuntan.
menurutnya, akuntan di era milenial memadukan kebutuhan bisnis dengan teknik pencatatan yang benar berbasis teknologi.
"Keputusan bisnis harus bisa dengan cepat dan akurat disajikan oleh akuntan. Ke depan mahasiswa akuntansi Unusa diharapkan mampu memahami teknik akuntansi berbasis digital dan dapat memenuhi kebutuhan industri terhadap laporan akuntansi," katanya.(*)
Rektor Unusa: revolusi industri 4.0 berpengaruh terhadap profesi akuntansi
Minggu, 7 April 2019 14:28 WIB
Seorang Akuntan dituntut tidak hanya memiliki ketrampilan menyusun laporan keuangan, namun harus pandai merancang dan menganalisis data keuangan dan non-keuangan