Jember (ANTARA) - Turunnya harga daging ayam memicu deflasi bulan Maret 2019 di Kabupaten Jember, Jawa Timur dengan angka deflasi 0,06 persen yang ditunjukkan oleh penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari bulan Pebruari 2019 sebesar 130,61 persen menjadi sebesar 130,53 persen pada Maret 2019.
"Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi yakni daging ayam ras, beras, wortel, jeruk, dan bensin karena harga komoditas tersebut turun," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jember Indriya Purwaningsih di Jember, Senin.
Dari tujuh kelompok pengeluaran, lanjut dia, lima kelompok pengeluaran mengalami inflasi yakni kelompok makanan jadi, minuman rokok, dan tembakau sebesar 0,37 persen; diikuti oleh kelompok kesehatan sebesar 0,34 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,10 persen; kelompok sandang 0,09 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,01 persen.
"Dua kelompok yang mengalami deflasi yakni kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,64 persen; dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan deflasi sebesar 0,08 persen. Meskipun hanya dua kelompok, namun bobot penyumbang deflasinya cukup tinggi," tuturnya.
Pada Maret 2019, komponen inti (core inflation) mengalami inflasi sebesar 0,18 persen dan komponen yang diatur pemerintah (administered) mengalami deflasi sebesar 0,07 persen, dan komponen bergejolak (volatile foods) mengalami deflasi sebesar 0,74 persen.
"Kami imbau Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan langkah-langkah startegis untuk mengendalikan inflasi ke depan karena bulan April merupakan momentum menjelang Ramadhan dan agenda pesta demokrasi lima tahunan, sehingga diprediksi sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan," katanya.
Ia menjelaskan laju inflasi tahun kalender Jember mengalami deflasi sebesar 0,07 persen, sedangkan laju inflasi "year-on-year" di bulan Maret 2019 sebesar 2,20 persen dan angka tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi tahun kalender dan inflasi "year-on-year" Maret 2019 yang mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,66 persen dan 2,64 persen
Sementara Kasi Statistik Distribusi BPS Jember Candra Bhirawa mengatakan beras menjadi salah satu penyumbang deflasi karena di Kabupaten Jember mulai panen raya pada awal Maret 2019, sehingga harga beras di tingkat konsumen turun hingga mencapai Rp500 per kilogram.
"Komoditas lain penyumbang deflasi yakni bensin yang merupakan dampak lanjutan dari kebijakan pemerintah menurunkan premium pada 10 Februari 2019 yang masih menghambat laju inflasi di Jember," tuturnya.
Dari delapan kota indeks harga konsumen (IHK) di Jawa Timur, tiga kota mengalami deflasi dan lima kota mengalami inflasi. Deflasi terendah terjadi di Kota Probolinggo sebesar 0,12 persen; kemudian diikuti Kabupaten Sumenep mengalami deflasi sebesar 0,07 persen; dan Kabupaten Jember sebesar 0,06 persen.
Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Kota Malang sebesar 0,36 persen; diikuti Kabupaten Banyuwangi yang juga mengalami inflasi sebesar 0,17 persen; Kota Kediri inflasi sebesar 0,16 persen; Kota Surabaya inflasi sebesar 0,15 persen; dan inflasi terendah di Kota Madiun sebesar 0,14 persen.
Di Jawa Timur pada bulan Maret 2019, inflasi month to month mengalami sebesar 0,16 persen dan nasional mengalami inflasi sebesar 0,11 persen, sedangkan untuk inflasi "year-on-year" nya masing-masing 2,35 persen di Jatim dan nasional sebesar 2,48 persen. (*)
Harga daging ayam turun picu deflasi di Jember 0,06 persen
Senin, 1 April 2019 15:39 WIB
Dua kelompok yang mengalami deflasi yakni kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,64 persen; dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan deflasi sebesar 0,08 persen. Meskipun hanya dua kelompok, namun bobot penyumbang deflasinya cukup tinggi,