"Pasar ekspor PT Industri Kereta Api (INKA) kian terus berkembang, oleh karena itu BUMN untuk pengembangan industri KA membangun pabrik baru lebih canggih di Banyuwangi," katanya usai peluncuran Pabrik KA milik BUMN PT INKA di Banyuwngi.
Menurut ia, pengembangan pembangunan pabrik baru kereta api memilih Banyuwangi karena kabupaten ujung timur Pulau Jawa, itu memiliki pelabuhan ekspor, dan sehingga bisa menekan biaya pengiriman.
Pabrik industri kereta api yang terletak di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro ini, katanya, membawa teknologi terbaru hasil kolaborasi dengan Stadler Rail Group dari Swiss, yang merupakan salah satu perusahaan kereta api terbesar dunia.
"Komitmen Banyuwangi dalam mendukung investasi juga menjadi pertimbangan," ucapnya.
"Pabrik baru ini dapat memroduksi hingga empat gerbong kereta per hari, dari sebelumnya pabrik INKA di Madiun yang menghasilkan satu gerbong kereta per hari," papanrya.
Sementara itu, Direktur Utama PT INKA, Budi Noviantoro menjelaskan bahwa saat ini INKA menerima banyak pesanan kereta untuk ekspor.
"Salah satunya Srilanka yang memesan 250 kereta dengan nilai USD 100 juta, belum lagi untuk memenuhi pesanan dari Bangladesh dan Filipina, selain itu INKA juga menjajaki peluang pasar baru di Afrika, Australia dan Taiwan," katanya.
Ia menginginkam, pembangunan pabrik kereta api di Kabupaten Banyuwangi bisa segera cepat selesai dan ditargetkan rampung pada 2020 dan sudah bisa produksi," tuturnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, Banyuwangi menyambut INKA dalam kerangka pengembangan sektor pariwisata (tourism), perdagangan (trade) dan investasi (investment).
"TTI atau 'tourism, trade, investment' ini kami padukan, pariwisata karena di industri ini juga ada Museum Kereta Api terbesar yang bakal jadi destinasi, dan penguatan trade karena ini ekspor, sehingga lewat INKA ini juga kami mengirim pesan tentang keuntungan berinvestasi di Banyuwangi yang memiliki pelabuhan laut dalam dan alami yang bisa disinggahi kapal besar," ujar Anas.
Mengenai investasi (investment), lanjut dia, kehadiran INKA memperkuat Banyuwangi sebagai destinasi investasi yang prospektif.
"Jadi antara pariwisata, ekspor dan investasi, tiga aspek kunci dalam pembangunan daerah, kami jadikan dalam satu tarikan nafas," katanya.
Data diperoleh, INKA bakal merekrut sekitar 2000 pekerja lokal, dan sebagian bakal dikirim magang selama tiga bulan di Swiss sembari menunggu proses pembangunan pabrik.
PT INKA juga berkolaborasi dengan Pemkab Banyuwangi dengan membuka prodi jurusan perkerataapian di Politeknik Negeri Banyuwangi dan sejumlah SMK.
Dalam pantauan, peluncuran pabrik industri kereta api ini, selain Sesmen BUMN juga dihadiri sejumlah pejabat BUMN lainnya. (*)
Video oleh Novi Husdinariyanto