Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Volume armada bus yang beropasi di Terminal Gayatri, Tulungagung, Jawa Timur terus mengalami penurunan seiring berkurangnya pengguna jasa angkutan darat beberapa tahun terakhir.
"Jumlah armada bus yang ada (beroperasi) sekarang tinggal separuhnya. Banyak yang kolaps dan berhenti beroperasi," kata Kepala Terminal Gayatri Tulungagung, Dukut Sismantoyo, Rabu.
Dia membandingkan jumlah armada bus yang beroperasi pada kurun 2015. Saat itu jumlah armada bus yang tercatat keluar-masuk terminal Gayatri rata-rata mencapai 500 unit.
Kini, kata dia, jumlahnya tinggal di kisaran 300-an. Itupun jumlah penumpang tidak optimal, kecuali bus untuk trayek Tulungagung-Surabaya.
Beberapa trayek lain, baik yang antarkota dalam provinsi (AKDP) seperti jurusan Tulungagung-Trenggalek, Tulungagung-Blitar, ataupun yang antarkota antarprovinsi (AKAP) seperti Tulungagung-Lampung, Tulungagung-Bali, jumlah penumpang rata-rata mengalami penurunan.
"Pengguna jasa angkutan umum di era sekarang memang cenderung turun. Hal ini bisa dipicu oleh semakin mudahnya masyarakat mendapatkan kendaraan pribadi," kata Dukut. untuk
Selain itu, peningkatan kesejahteraan ditengarai menjadi faktor lain. Terlebih saat ini kian banyak layanan travel umum, travel pribadi serta angkutan ojek berbasis daring untuk jenis kendaraan roda dua maupun roda empat.
"Itu sebabnya penurunan armada paling dirasakan pada bus angkutan kota dalam provinsi (AKDP). Terutama untuk trayek jarak pendek, seperti Tulungagung-Blitar, Tulungagung-Trenggalek, Tulungagung-Ponorogo, Tulungagung-Kediri, ataupun Tulungagung-Malang," paparnya.
Menyusutnya armada yang transit di terminal ini terlihat dari sepinya penumpang dan bus.
Terlihat hanya sekitar belasan penumpang dan beberapa bus yang berjajar di jalur pemberangkatan.
Dari data yang diperoleh, ada beberapa perusahaan otobus (PO) yang terpaksa gulung tikar.
Kalaupun ada yang mampu bertahan, kini jumlahnya pun kian sedikit. Tercatat ada 12 P.O yang sudah tidak beroperasi lagi.
Sedang yang masih beroperasi ada 11 PO melayani trayek AKDP dan delapan PO lagi melayani trayek AKAP.