Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, akan meneruskan Program Angkutan Gratis Pelajar yang sudah berlangsung sejak tahun 2017 karena meringankan biaya transportasi pelajar yang menjadi beban keluarga.
"Program ini terus kami laksanakan untuk memberikan kemudahan transportasi bagi pelajar di Banyuwangi untuk berangkat sekolah, sekaligus meringankan biaya transportasi bagi para pelajar," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Minggu.
Setiap harinya, lanjut ia, pemerintah daerah setempat menyewa khusus 25 unit kendaraan angkutan umum tersebut untuk mengantar jemput pelajar.
Setiap hari sekolah (Senin-Sabtu), 25 kendaraan angkutan umum itu melayani ratusan pelajar, dan rata-rata setiap armada mengangkut 10-15 pelajar dalam sekali jalan, kendaraan beroperasi pada pukul 06.00 sampai 07.30 WIB dan jam kepulangan pukul 12.00 sampai 13.00 WIB.
"Program ini juga untuk mengurangi volume kendaraan di pagi hari serta bisa dijangkau oleh seluruh pelajar. Dari sekolah dasar hingga SLTA. Tanpa registrasi terlebih dahulu, asal menggunakan seragam," kata Bupati Ipuk.
Layanan angkutan umum gratis bagi pelajar itu, katanya, juga untuk men-stimulus pendapatan para sopir angkot yang terlibat.
Sekali jalan mereka mendapat upah Rp75.000 dan dalam sebulan setiap angkutan umum menerima sekitar Rp3.000.000.
"Mereka juga bisa tetap menarik penumpang umum di luar jam antar jemput. Ini sekaligus untuk memastikan tersedianya kendaraan umum di wilayah Kota Banyuwangi," kata Ipuk.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyuwangi, Komang Sudira Atmaja memastikan seluruh armada yang digunakan sudah laik jalan.
"Semua mobil sudah melakukan uji KIR sebagai persyaratan menjadi angkutan pelajar, kami juga minta dipasang stiker agar yang naik di jam yang sudah ditentukan adalah benar-benar pelajar," katanya.