Malang (ANTARA) - Tim Mekatronik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) siap bersaing di ajang kontes internasional Shell Eco-Marathon tingkat Asia 2019 sekaligus menaklukkan Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia pada 29 April hingga 2 Mei mendatang.
Pembina Mekatronik UMM, Mohammad Jufri, Senin, mengemukakan pada ajang kali ini Mekatronik UMM yang bersaing di ketegori kendaraan Urban Electric mengandalkan mesin BLDC Motor 400 watt dengan tempurung berbahan karbon fiber dan sasis aluminum.
"Sedangkan ban pelek berukuran 17 inchi serta roda dasar berukuran 1.250 milimeter. Keseluruhan bobot mobil yakni 80 kilogram. Untuk ban kami mendapatkan sponsor dari FDR," kata Mohammad Jufri di sela peluncuran Tim Mekatronik yang bakal berlaga di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, di halaman rektorat kampus UMM di Malang, Jawa Timur.
Ajang bergengsi tingkat Asia tersebut, kata Jufri, Indonesia diwakili oleh 28 tim dari 22 perguruan tinggi. Selain itu, juga diikuti oleh 1000 tim dari berbagai universitas di kawasan Asia dan Timur Tengah.
"Perguruan tinggi yang mengirimkan wakilnya di ajang Shell Eco-Marathon tersebut adalah perguruan tinggi 'gajah-gajah', namun kami tidak gentar dan siap menaklukkan sirkuit Sepang utnuk meraih gelar juara," tuturnya.
Sebelum mengikuti ajang ini, UMM melalui Genetro Suryo U.E.V 6 berhasil menyabet juara satu pada Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE) 2018 dalam Kategori Urban Listrik. “Perolehan kami berada pada nilai 335,09 KM/KWH yang memecahkan rekor Asia dan dunia," papar Mohammad Jufri.
Raihan membanggakan sebelum ini, lanjut Jufri, tentu harus dikembangkan dan dilanjutkan untuk diwujudkan menjadi juara di setiap bidang dan level kejuaraan. Berkaca dari perjuangan Mekatronik Team untuk mengonsep dan merakit, Jufri sangat optimistis mahasiswa dampingannya akan meraih prestasi gemilang.
Pada gelaran ke-10 di tingkat Asia ini, Shell Eco-Marathon Asia akan menjadi wadah terbesar untuk membuktikan diri sebagai perancang kendaraan yang dapat menempuh jarak jauh dengan energi paling sedikit (irit).
Sementara itu Rektor UMM Dr Fauzan menekankan tim ini agar optimistis mampu bersaing dan membawa pulang gelar juara, bahkan juara umum. "Berani berangkat, berani juara,” tuturnya. F
auzan juga mengingatkan agar para delegasi mohon doa kepada kedua orangtua. "Sepertinya itu hal yang sepele, tetapi itulah kekuatan yang sebenarnya. Dan, setiap raihan prestasi mahasiswa pasti ada akan dihargai dan diberikan reward, seperti bebas skripsi dan lainnya," ujarnya.
Saat ditanya tentang keberlanjutan mobil hemat energi yang dirancang mahasiswa dan dosen pendamping, Fauzan menerangkan UMM memiliki skema program gelar produk akademik. "Di sanalah produk-produk akademik dosen dan mahasiswa akan ditawarkan ke perusahaan dan industri. Gelar produk akademik akan diselenggarakan April mendatang," kata Fauzan.