BRI Turut Kembangkan Ekowisata Kampung Blekok Situbondo

Burung blekok sedang mencari makan di hutan bakau Kampung Blekok, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Situbondo. (Istimewa)

Dalam pengembangan ekowisata Kampung Blekok, kami memang terus melakukan akselerasi agar tahun kunjungan wisata 2019 di wisata berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam ini siap berpartisipasi, selain intervensi dana APBD juga dari Dana Desa serta CSR BRI

Situbondo (Antaranews Jatim) - Bank Rakyat Indonesia (BRI) berpartisipasi mengembangkan ekowisata Kampung Blekok Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, dengan membangun sejumlah kedai di objek pelancongan baru yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam itu.

"Melalui tanggung jawab sosial perusahaan atau atau CSR (corporate social responsibility), BRI Cabang Situbondo selain membangun kedai-kedai di kawasan ekowisata Kampung Blekok Desa Klatakan, Kecamatan Kendit juga membangun tempat sablon serta melaksanakan pavingisasi," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo, Kholil di Situbondo, Jumat.

Ia menyebutkan, dana CSR sekitar Rp300 juta itu bertujuan untuk mendorong pengembangan ekowisata Kampung Blekok yang merupakan objek wisata hutan bakau tempat (rumah) burung blekok atau sejenis burung bangau.

Pembangunan kedai di wisata baru itu, katanya, akan dikelola oleh kelompok sadar wisata (pokdarwis) dan masyarakat setempat dan sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Kendati demikian, lanjut Kholil, kedai dan tempat sablon berikut peralatannya yang dikelola pokdarwis akan tetap mendapatkan pembinaan berkelanjutan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

"Dalam pengembangan ekowisata Kampung Blekok, kami memang terus melakukan akselerasi agar tahun kunjungan wisata 2019 di wisata berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam ini siap berpartisipasi, selain intervensi dana APBD juga dari Dana Desa serta CSR BRI," paparnya.

Objek wisata Kampung Blekok merupakan wisata baru, dan pemerintah daerah setempat telah membangun sarana dan infrastruktur penunjang wisata.

Di wisata Kampung Blekok, menjadi tempat (rumah) ribuan burung blekok dan sejenis burung bangau lainnya, dan bahkan di hutan bakau (mangrove) ini burung sejenis bangau itu terus berkembang biak. (*)