Surabaya (Antaranews Jatim) - Keluarga korban KM Multi Prima 01 yang tenggelam di sekitar perairan utara Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (22/11), akan mendatangi kantor pemilik kapal di Tanjung Batu, Surabaya, untuk meminta pertanggungjawaban.
Taher Saleh, anak korban meninggal dari ABK bernama Pende, di Surabaya, Kamis mengatakan kedatangan ke kantor pemilik kapal dilakukan karena hingga kini tidak ada kelanjutan pencarian korban, dan tidak ada kabar dari pemilik kapal.
"Sampai saat ini masih ada enam korban hilang. Kami mewakili pihak keluarga korban berencana ke kantor pemilik kapal di Tanjung Batu, Surabaya untuk meminta pertanggungjawaban," kata Taher.
Taher mengatakan telah beberapa kali menghubungi pihak kapal untuk menanyakan kelanjutan pencarian korban, namun pemilik kapal tidak merespon.
"Tujuan kami para keluarga korban ke Surabaya mendesak pemilik kapal PT Sunindo Transnusa Sejahtera untuk turun tangan membantu pencarian," katanya.
Sebab, kata dia, Tim SAR tidak bisa melakukan pencarian lagi karena tidak ada dukungan dan dana dari pemilik kapal.
"Selain itu, pemilik kapal juga tidak pernah koordinasi selama pencarian dengan Tim SAR Mataram, hal ini saya ketahui selama saya di Lombok," katanya.
Baca juga: KM Multi Prima 1 Tenggelam di Perairan Lombok, Tujuh ABK Hilang
Sebelumnya diberitakan, tujuh anak buah kapal (ABK) KM Multi Prima 1 berhasil diselamatkan saat kapal itu tenggelam, kemudian dievakuasi ke Kota Probolinggo, Jawa Timur.
"Tujuh ABK KM Multi Prima 1 yang selamat berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan dan seluruh korban dicek kesehatannya di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kota Probolinggo," kata Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Basarnas Jember Asnawi Suroso.
KM Multi Prima 1 yang berlayar dengan rute Surabaya-Waingapu dan membawa 14 ABK yang berangkat pada Selasa (20/11) dengan muatan bahan bangunan, berupa paving, triplek, beton, dan pakan ternak.
Kapal tersebut dihantam ombak di sekitar Pulau Kapongan, Bali atau utara Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Kamis (22/11) pukul 18.00 WITA dan kemudian meminta bantuan SOS melalui frekuensi yang diterima KM Cahaya Abadi.
Selang beberapa jam, KM Cahaya Abadi tiba di lokasi tenggelamnya KM Multi Prima pada Kamis (22/11) pukul 23.00 WITA dan berhasil menyelamatkan tujuh ABK yang tenggelam, namun tujuh ABK lainnya masih dinyatakan hilang.
Saat penyelamatan tujuh ABK kondisi cuaca buruk, sehingga KM Cahaya Abadi memutuskan bertolak menuju ke Pelabuhan Probolinggo dengan membawa ABK yang selamat. (*)