Surabaya (Antara)- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) pada peringatan Hari Pahlawan pada 10 November mengajak kampus untuk menghasilkan inovasi.
"Kami mengajak kampus untuk menghasilkan inovasi, melalui peringatan Hari Pahlawan ini," ujar Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti, Patdono Suwignjo, pada peringatan Dies Natalies Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) di Surabaya, Sabtu.
Patdono menjelaskan pada era sebelumnya, kampus harus menghasilkan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan oleh industri, namun sekarang kampus juga harus menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Pada kesempatan itu, Patdono memuji inovasi ITS melalui sepeda motor listrik Gesits yang akan diluncurkan pada Januari 2019.
Motor Gesits dikembangkan oleh PT Garansindo dan ITS. Selanjutnya pihak Wijaya Karya menggelontorkan dana Rp180 miliar yang diperuntukkan untuk produksi massal motor Gesits.
Untuk itu, Patdono mendorong kampus-kampus yang ada di Tanah Air untuk melakukan penelitian sehingga bisa menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Pengusaha nasional yang menjadi pembicara kunci dalam acara Dies Natalies ITS ke-58 itu, Chairul Tanjung, mengatakan kampus harus mengubah pola pendidikan agar sesuai dengan kebutuhan revolusi industri 4.0.
"Sistem pembelajaran kita masih mengadopsi era industri dan masih mempersiapkan mahasiswa kita sebagai pekerja atau butuh. Tidak diajarkan untuk mandiri," kata Patdono.
Menurut Chairul, kampus harus berubah tidak lagi hanya sebagai pusat pembelajaran, tetapi harus bertransformasi ke kampus riset dan kewirausahaan.
Generasi milenial juga memiliki semangat kewirausahaan yang kuat namun eksekusinya lemah.
"Generasi milenial mempunyai jiwa kewirausahaan yang bagus, tapi tingkat kesuksesannya rendah. Untuk itu, kampus perlu melakukan pembimbingan terhadap para generasi milenial ini," kata Chairul. (*)