Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Masaki Tani melalui siaran persanya di Surabaya, Senin, mengatakan, Pemerintah Jepang telah mengumumkan para penerima Anugerah Bintang Jasa untuk periode musim gugur tahun 2018 pada 3 November 2018.
"Dua tokoh di Jatim itu, yakni Bapak Tetsuro Okano yang memegang peranan penting dalam komunitas warga Jepang di Jawa Timur selama lebih dari 30 tahun dan Bapak Ali Indranegara yang telah mengabdi di Konsulat Jendral Jepang di Surabaya selama lebih dari 40 tahun," katanya.
Menurut dia, Tetsuro Okano berpartisipasi secara aktif dalam berbagai kegiatan Perkumpulan Jepang Jawa Timur atau East Java Japan Club (EJJC) sejak beliau pertama kali tinggal di Kota Surabaya pada 1988.
Selain itu, Tetsuro Okano juga terlibat di berbagai kegiatan yang menekankan pentingnya interaksi dan harmonisasi antara komunitas masyarakat Jepang dan masyarakat setempat di Indonesia.
"Beliau juga memiliki peranan yang besar dalam meningkatkan sarana pendidikan bagi anak-anak masyarakat Jepang di Surabaya," katanya.
Sebagai penghargaan atas pengabdian Tetsuro Okano terhadap kesejahteraan komunitas masyarakat Jepang di Jawa Timur, ia dianugerahi bintang jasa The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Ray.
Sedangkan Ali Indranegara adalah penduduk Kota Surabaya yang menjabat sebagai staf lokal di Konsulat Jendral Jepang di Surabaya dari tahun 1970 hingga 1997, serta menjabat sebagai penasihat hukum bagi Konsulat Jendral Jepang di Surabaya dari tahun 1997 hingga 2017.
Secara keseluruhan, beliau telah mendukung tugas Konsulat Jendral Jepang di Surabaya selama lebih dari 40 tahun. Sebagai penghargaan atas kontribusi dan pengabdian beliau terhadap kegiatan diplomatik Jepang, beliau dianugerahi bintang jasa The Order of the Sacred Treasure, Gold Rays with Neck Ribbon.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Jepang sebelumnya juga memberikan penghargaan kepada 16 tokoh dan empat organisasi di Indonesia. Dari 16 tokoh tersebut, ada tiga tokoh di Jawa Timur yang mendapat penghargaan, yakni Wakil Ketua Dewan Pembina East Java Japan Club Joshie Halim, karena sudah berjasa dalam merancang konstruksi bangunan Surabaya Japanese School (SJS) selama empat tahun.
Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Universitas Negeri Surabaya Prof Dr Djodjok Soepardjo, yang merupakan perintis penelitian bahasa Jepang di Jawa Timur dan telah berkontribusi dalam menyebarluaskan dan mengembangkan pendidikan bahasa Jepang di Jawa Timur.
Selanjut, penghargaan diberikan kepada almarhumah Ny Tomiko Oetoro atas jasa-jasanya semasa hidup terhadap Perkumpulan Jepang Jawa Timur (PJJT) atau yang sekarang lebih dikenal dengan "East Java Japan" Club (EJJC). (*)