Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, akan memfasilitasi para pedagang, baik di perkotaan maupun di kecamatan untuk memperoleh pinjaman bank dengan bunga rendah untuk modal usaha mereka.
"Target pemkab bisa memfasilitasi sekitar 2.000 pedagang bisa memperoleh pinjaman bank dengan bunga rendah," kata Pejabat Pelaksana Dinas Perdagangan Bojonegoro Agus Hariyana di Bojonegoro, Kamis.
Ia menyatakan bahwa program dengan nama akses modal pedagang itu merupakan salah satu janji Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah sewaktu pemilihan kepala daerah (pilkada).
Selain itu, Anna Mu'awanah juga tahu secara langsung banyak pedagang di pasar tradisional yang terjerat utang dengan bunga tinggi hingga mencapai 25 persen.
Oleh karena itu, menurut dia, bank yang dipilih untuk menyalurkan pinjaman yaitu Bank Perkreditan Rakyat (BPR) milik pemkab.
Mengenai besarnya bunga bank dalam program itu, lanjut dia, masih belum ditentukan tapi lebih rendah dibandingkan dengan bunga bank yang berlaku umum.
"Ya jelas kalau pinjaman dari BPR bunganya jauh lebih rendah dari pinjaman yang sekarang diperoleh pedagang yang bunganya mencapai 25 persen," ujarnya.
Namun, masih menurut dia, para pedagang yang akan memperoleh pinjaman akan, setelah sebelumnya melalui seleksi terkait kemampuan pedagang dalam berbisnis. Para pedagang yang terpilih akan memperoleh kartu pedagang produktif yang bisa dimanfaatkan untuk memperoleh pinjaman di bank.
Ia mencontohkan kalau ada pedagang yang omzetnya Rp200 ribu per hari berarti kemampuannya untuk mengangsur di bank, paling tidak sekitar Rp100 ribu per hari.
"Berdasarkan omzet pedagang itulah yang akan dijadikan ukuran untuk memberikan besarnya pinjaman modal bagi pedagang," ucapnya menegaskan.
Saat ini, lanjut dia, dinas perdagangan mulai melakukan seleksi kepada pedagang yang memiliki kreditbilitas tinggi yang akan memperoleh akses modal melalui pinjaman di bank.
"Target kami tahun ini program itu sudah berjalan," ucapnya menegaskan.
Dari keterangan yang diperoleh di Pasar Kota banyak pedagang yang memperoleh pinjaman dari bank "thitil" yang petugasnya datang langsung menawarkan uang, sekaligus menagih kepada pedagang dengan bunga 20 persen.
"Setiap hari petugas selalu mendatangi pedagang untuk menagih utang dengan sistem harian," ucap seorang pedagang ikan di Pasar Kota, Bambang. (*)