Lamongan (Antaranews Jatim) - Kabupaten Lamongan, Jawa Timur kini mengembangkan produk lokal Kopi Mangrove, yang diproduki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tunggul Kecamatan Paciran wilayah setempat.
"Sejak setahun lalu kami produksi, kini sudah secara rutin dipasarkan ke Semarang, Malang dan Surabaya. Setiap bulannya kami mengirimkan 10 kilogram Kopi Mangrove ke Semarang, dan 5 kilogram ke Malang dan Surabaya," kata Pengurus BUMDes Tungul Aziz Fanani di Lamongan, Rabu.
Aziz, ditemui dalam acara Bursa Inovasi Desa yang digelar di Kecamatan Karanggeneng mengatakan, pengembangan Kopi Mangrove merupakan salah satu upaya BUMDes Tunggul mendayagunakan sumber daya alam yang ada di pesisir pantura.
"Dalam setiap kemasan Kopi Mangrove, kami mix dengan bubuk kopi jenis Exelsa. Sehingga menarik minat sejumlah kafe di Semarang, Malang dan Surabaya. Dan setiap kemasan 150 gr Kopi Mangrove kami jual dengan harga Rp85 ribu. Bahkan, kami juga memiliki café sendiri di Desa Tunggul," katanya.
Sementara itu, BUMDes Tunggul saat ini mengelola aset senilai Rp1,2 miliar, dan selain mengembang Kopi Mangrove, juga membuat bidang usaha pengeringan menggunakan mesin vacuum fryer.
"Usaha ini membuat para nelayan tidak lagi mengeringkan hasil lautnya dengan dijemur. Kemudian usaha air minum dan pengolahan air laut menjadi air tawar," katanya.
Aziz mengaku, juga berencana membuat wisata dermaga warna di Desa Tunggul, yang nantinya disiapkan sejumlah spot untuk swafoto di tengah laut.
Menanggapi pengembangan ini, Bupati Lamongan, Fadeli yang membuka acara Bursa Inovasi Desa mengaku terus memberi semangat agar setiap desa bisa terus berinovasi.
"Karena dengan berinovasi, setiap desa akan bisa mengatasi berbagai persoalan serta berprestasi," kata dia.*
Lamongan Kembangkan Produk Kopi Mangrove
Rabu, 24 Oktober 2018 17:38 WIB
Dalam setiap kemasan Kopi Mangrove, kami mix dengan bubuk kopi jenis Exelsa. Sehingga menarik minat sejumlah kafe di Semarang, Malang dan Surabaya. Dan setiap kemasan 150 gr Kopi Mangrove kami jual dengan harga Rp85 ribu. Bahkan, kami juga memiliki café sendiri di Desa Tunggul