Trenggalek (Antaranews Jatim) - Puncak peringatan hari jadi ke-824 Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Jumat yang digelar pusat kota setempat berlangsung meriah.
Ribuan warga tampak memadati seluruh ruas jalan yang dilalui pawai budaya dan kereta kencana Purba Wasesa Nusantara yang secara khusus didatangkan dari Keraton kasunanan Surakarta, Jawa Tengah.
Kirab budaya dan bersih nagari dalam rangka memperingati Hari Jadi Trenggalek itu adalah yang terakhir diikuti Emil Elestianto Dardak selaku Bupati Trenggalek.
Tahun depan (2019), dalam gelaran Bersih Nagari Trenggalek yang jatuh setiap 31 Agustus, Emil sesuai tahapan pasca-Pilkada Jatim sudah dilantik dan menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur berpasangan dengan calon gubernur terpilih Khofifah Indar Parawansa.
"Meskipun nanti sudah tidak menjadi bupati, kami berharap dalam gelaran perayaan hari jadi berikutnya tetap diundang sehingga saya dan keluarga bisa ikut merasakan kebahagiaan bersama masyarakat Trenggalek," kata Bupati Emil Elestianto Dardak dikonfirmasi usai acara.
Sejumlah warga dan komunitas medsos mengatakan, perayaan hari jadi tahun ini memang terkesan lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Tak hanya karena daerah mengundang langsung serombongan pasukan kerajaan dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, namun juga oleh penampilan sejumlah model cantik yang membawakan pakaian batik maupun fashion kreasi aneka rupa.
Bupati Emil Dardak dan Arumi dinaikkan dalam kereta kencana lalu diarak keliling kota dengan diiringi pasukan kerajaan yang tampil gagah di sepanjang rute perjalanan menuju pendopo Kabupaten Trenggalek.
"Untuk tema yang kita ambil kali ini adalah Pasar Pon. Tadi di pidato secara khusus kita sebut, bahwa ekonomi Trenggalek maju bukan saja karena pemodal-pemodal besar tetapi utamanya oleh pelaku ekonomi kecil tadi, ekonomi alit," kata Emil.
Suami pesohor Arumi Bachsin yang barusan pulang menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Makkah ini bertutur, sebelum gelaran Bersih Nagari atau puncak perayaan Hari Jadi ke-824 Kabupaten Trenggalek itu dirinya bersama Wabup Moch Nur Arifin sempat menjaring aspirasi para pedagang Pasar Pon.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk respon sekaligus empati pemerintah daerah terhadap warganya, dalam hal ini komunitas pedagang Pasar Pon, bahwa puncak perayaan Hari Jadi tidak menyinggung atau melukai hati para korban kebakaran pasar.
"Dan ternyata para pedagang tetap mendukung, bahkan berharap rangkaian perayaan Hari Jadi tetap digelar seperti biasa. Seperti tahun-tahun sebelumnya," tutur Emil.
Setelah Emil-Arumi yang diarak keliling kota menggunakan kereta kencana dan dikawal puluhan pasukan kerajaan yang memang secara khusus didatangkan dari Keraton Kasunanan Surakarta, acara dilanjutkan dengan ritual bersih nagari di dalam pendopo.
Acara dikemas dengan konsep adat Jawa laiknya ritual budaya dalam kultur pemerintah kadipaten pada zaman dahulu.
Emil-Arumi yang turun dari kereta kencana langsung disambut dengan tarian tradisional dan sepasukan datang.
Acara dilanjutkan di dalam pendopo yang diisi dengan proses adat penyerahan dua tombak pusaka korowelang dari Wabup Nur Arifin kepada Bupati Trenggalek Emil Dardak.
Rangkaian dilanjutkan dengan pidato sambutan oleh Bupati Emil yang kemudian memanfaatkan momentum itu untuk sekaligus berpamitan kepada warga Trenggalek, karena mulai tahun depan sudah bertugas sebagai Wakil Gubernur Jatim mendampingi Khofifah Indar parawansa.
Seluruh rangkaian acara bersih nagari berakhir sekitar pukul 11.00 WIB yang ditandai aksi rebutan tumpeng raksasa oleh ratusan warga yang telah lama menunggu di depan pendooo. (*)