Madiun (Antaranews Jatim) - Lomba Gerak Jalan Kemerdekaan yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur menjadi ajang untuk meningkatkan rasa nasionalis dan kebersamaan dalam momentum memeriahkan HUT ke-73 Proklamasi Kemerdekaan RI.
"Ada banyak nilai yang dapat diambil dari lomba gerak jalan ini. Tidak hanya baris-berbaris, namun juga ada penanaman karakter disiplin, kerja sama, nasionalis, dan tanggung jawab," ujar Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto usai pemberangkatan peserta lomba, Jumat (24/8).
Pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan yang dimentori oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Madiun tersebut.
Orang nomor satu di Kota Madiun ini mengatakan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam kegiatan tersebut, saat ini memang belum terlihat manfaatnya. Namun, akan terasa manfaatnya untuk masa depan peserta. Terutama peserta dari kalangan pelajar.
"Gerak jalan tidak hanya melatih fisik dan mental. Tapi juga melatih sikap patuh, konsentrasi, dan merangsang daya kreativitas anak-anak," kata dia.
Pihaknya berharap semangat dalam berlomba bisa terinspirasi dari semangat para pejuang dalam merebut kemerdekaan di masa penjajahan dulu.
Kepala Disbudparpora Kota Madiun Agus Purwowidagdo, mengatakan, lomba gerak jalan kemerdekaan yang meriah tersebut diikuti 108 tim dari peserta pelajar tingkat SD hingga SMA. Peserta juga dari kategori umum dan instansi.
Dalam lomba tesebut, untuk penilaian, peserta tidak hanya menampilkan baris-berbaris. Namun, juga bebas menunjukkan atraksi.
Peserta juga menampilkan formasi dan yel-yel tertentu yang akan dinilai oleh para juri. Adapun rute yang dipilih oleh panitia mencapai sepanjang 4 kilometer, dengan titik start dari depan Bala Kota Madiun, kemudian Jalan Pahlawan, dan finish di Jalan Serayu, Kota Madiun.
"Yang dinilai oleh juri, tidak hanya kerapian dalam baris-berbaris, namun, juga kekompakan, kostum, dan kreativitas peserta," kata Agus.
Peserta juga wajib menyentuh garis finis di Jalan Serayu tepat waktu. Ketepatan waktu memang menjadi penilaian tersendiri.
"Ini akan menjadi agenda rutin saat perayaan kemerdekaan. Diharapkan dapat menjadi ajang untuk unjuk kreativitas pelajar dan masyarakat Kota Madiun," kata Agus. (*)