Surabaya (Antaranews Jatim) - Sembilan calon haji (calhaj) asal Jawa Timur (Jatim) meninggal dunia di Tanah Suci Mekkah, kata pejabat Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jatim.
Kepala Seksi Sistem Informasi Haji pada Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Jatim Sutarno menyebut data tersebut dihimpun hingga hari ke- 29 sejak kedatangaan jamaah calon haji asal Embarkasi Surabaya di Tanah Suci.
"Data terbaru dari sistem komputerisasi haji terpadu atau Siskohat, ada lima orang calhaj asal Jatim yang baru saja meninggal dunia selama sepekan terakhir," katanya kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Masing-masing adalah Mat Khaer Iskak Bin Iskak, usia 76 tahun, yang dilaporkan meninggal dunia pada hari Sabtu, 11 Agustus. Kakek asal Desa Wedi, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 39 itu, dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit "Circulatory Diseases".
Selain itu, Rohmat Abdul Latif, usia 62 tahun, dilaporkan meninggal dunia pada hari Kamis, 9 Agustus. Calon haji yang tergabung dalam Kloter 54, asal Ringin Rejo, Kabupaten Kediri, itu meninggal dunia karena penyakit "Cardiovascular".
Pada hari yang sama, Kamis, 9 Agustus, Sarun Karim Bakri, usia 52 tahun, juga dilaporkan meninggal dunia. Warga Dusun Pasar Alas, Desa Garahan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, yang tergabung dalam kloter 8 ini meninggal dunia karena penyakit jantung yang dideritanya.
Sedangkan Murti Wiji Tajid, usia 82 tahun, dilaporkan meninggal dunia pada sehari sebelumnya, Rabu, 8 Agustus. Warga Desa Gendong, Kecamatan Laren Laren, Kabupaten Lamongan, yang tergabung dalam Kloter 47 ini meninggal dunia akibat penyakit "Cardiovascular".
Kanwil Kemenag Jatim pada pekan lalu juga telah merilis lima calon haji yang meninggal dunia di Tanah Suci dalam kurun waktu Juli hingga awal Agustus.
Masing-masing adalah Mium Usup, usia 64 tahun, yang tergabung dalam kloter 35, tercatat meninggal dunia pada hari Minggu, 5 Agustus. Calon haji asal Desa Gadung Ngompro, Kecamatan Pangkur, Ngawi, ini diinformasikan meninggal dunia karena penyakit "Cardiovascular".
Selain itu Masriah Sejadi, usia 59 tahun, yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 46, tercatat meninggal dunia pada hari Sabtu, 4 Agustus. Perempuan asal Singegeneng, Kecamatan Sekaran, Lamongan, ini juga diinformasikan meninggal dunia karena penyakit "Cardiovascular".
Sedangkan tiga calon haji asal Jawa Timur lainnya tercatat meninggal dunia bulan Juli lalu. Masing-masing adalah Sanusi Musthofa Khafid, asal Jember, yang tergabung dalam kloter 6. Kakek berusia 73 tahun itu diinformasikan meninggal dunia pada 25 Juli karena penyakit "Respiratory".
Selain itu Sholeh Abu, usia 74 tahun, yang meninggal pada 27 Juli, serta Rasnam Ponidjan, usia 64 tahun, meninggal pada 29 Juli, keduanya tergabung dalam kloter 23 asal Malang, sama-sama dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit "Cardiovascular".
"Dengan begitu hingga hari ini totalnya ada sembilan calhaj asal Jatim yang meninggal dunia di Tanah Suci. Semua jenazahnya tidak dipulangkan ke Tanah Air, melainkan langsung dikebumikan di Tanah Suci," ucap Sutarno. (*)