Surabaya (Antaranews Jatim) - Sebanyak lima calon haji asal Jawa Timur meninggal dunia di Tanah Suci, kata pejabat Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jatim.
Kepala Seksi Sistem Informasi Haji pada Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Jatim Sutarno menyebut data tersebut dihimpun hingga hari ke- 22 sejak kedatangaan jamaah calon haji asal Embarkasi Surabaya di Tanah Suci.
"Sumber dari data sistem komputerisasi haji terpadu atau Siskohat menginformasikan sampai hari ini ada lima jamaah calon haji asal Jawa Timur yang meninggal dunia di Tanah Suci," katanya kepada wartwan di Surabaya, Senin.
Data terbaru adalah Mium Usup, usia 64 tahun, yang tergabung dalam kloter 35, tercatat meninggal dunia pada hari Minggu, 5 Agustus. Calon haji asal Desa Gadung Ngompro, Kecamatan Pangkur, Ngawi, ini diinformasikan meninggal dunia karena penyakit "cardiovascular".
Selain itu Masriah Sejadi, usia 59 tahun, yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 46, tercatat meninggal dunia pada hari Sabtu, 4 Agustus. Perempuan asal Singegeneng, Kecamatan Sekaran, Lamongan, ini juga diinformasikan meninggal dunia karena penyakit "Cardiovascular".
Sedangan tiga calon haji asal Jawa Timur lainnya tercatat meninggal dunia bulan Juli lalu. Masing-masing adalah Sanusi Musthofa Khafid, asal Jember, yang tergabung dalam kloter 6. Kakek berusia 73 tahun itu diinformasikan meninggal dunia pada 25 Juli karena penyakit "Respiratory".
Selain itu Sholeh Abu, usia 74 tahun, yang meninggal pada 27 Juli, serta Rasnam Ponidjan, usia 64 tahun, meninggal pada 29 Juli, keduanya tergabung dalam kloter 23 asal Malang, sama-sama dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit "Cardiovascular".
"Semua jamaah calon haji yang meninggal dunia di Tanah Suci tidak dipulangkan ke Tanah Air. Jasadnya langsung dikebumikan di Tanah Suci," ucap Sutarno. (*)