Surabaya (Antaranews Jatim) - 16 calon haji (Calhaj) asal Embarkasi Surabaya meninggal dunia di Tanah Suci, kata pejabat Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur (Kemenag Jatim).
Kepala Seksi Sistem Informasi Haji pada Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Jatim Sutarno kepada wartawan di Surabaya, Selasa, menyebut data tersebut dihimpun sampai hari ini, atau hari ke- 37 sejak kedatangaan jamaah calon haji asal Embarkasi Surabaya di Tanah Suci.
Dia menjelaskan,data terbaru dari sistem komputerisasi haji terpadu atau Siskohat menyebut dua calon haji asal Embarkasi Surabaya meninggal saat menjalankan wukuf di Arofah pada tanggal 20 Agustus kemarin.
Masing-masing tercatat atas nama Qomariah Abdullah Muhtar, usia 64 tahun, yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 6, asal Kabupaten Jember, Jawa Timur, serta Yusuf Abdullah Lewa, usia 78 tahun, yang tergabung dalam kloter 39, asal Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selain itu, dalam sepekan terakhir, berdasarkan data Siskohat, Sutarno menyebut terdapat lima orang asal Embarkasi Surabaya yang meninggal dunia.
Tiga di antaranya meninggal dunia pada 15 Agustus. Masing-masing adalah Siti Chuzaimah Djenal Sahlan, usia 73 tahun, asal Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Nenek yang tergabung dalam kloter 32 itu dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit "Circulatory".
Dua lainnya adalah Sudiqnyo Supadi Supodikromo, usia 76 tahun, asal Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang tergabung dalam kloter 23, serta Nordiana Hologau Tompo, usia 73 tahun, yang tergabung dalam kloter 66 asal NTT. Keduanya dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit "Cardiovasculer".
Seorang lainnya meninggal dunia pada 12 Agustus, yaitu Mukit Ikin Paing, asal Kota Surabaya, yang tergabung dalam kloter 66. Pria berusia 57 tahun itu dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit "Genitourinary System".
Seorang lagi terdata meninggal dunia pada 17 Agustus, yaitu Badrut Tamam Siddiq, usia 60 tahun, yang tergabung dalam kloter 16. Calon haji asal Kabupaten Sampang, Jawa Timur, itu dilaporkan meninggal dunia karena penyakit "Cardiovasculer".
Kanwil Kemenag Jatim pada pekan lalu juga telah merilis nama-nama calon haji yang meninggal dunia di Tanah Suci dalam kurun waktu Juli hingga awal Agustus.
Masing-masing adalah Mium Usup, usia 64 tahun, yang tergabung dalam kloter 35, tercatat meninggal dunia pada hari Minggu, 5 Agustus. Calon haji asal Desa Gadung Ngompro, Kecamatan Pangkur, Ngawi, ini diinformasikan meninggal dunia karena penyakit "Cardiovascular".
Selain itu Masriah Sejadi, usia 59 tahun, yang tergabung dalam kloter 46, tercatat meninggal dunia pada hari Sabtu, 4 Agustus. Perempuan asal Singegeneng, Kecamatan Sekaran, Lamongan, ini juga diinformasikan meninggal dunia karena penyakit "Cardiovascular".
Sedangkan tiga calon haji asal Jawa Timur lainnya tercatat meninggal dunia bulan Juli. Masing-masing adalah Sanusi Musthofa Khafid, asal Jember, yang tergabung dalam kloter 6. Kakek berusia 73 tahun itu diinformasikan meninggal dunia pada 25 Juli karena penyakit "Respiratory".
Selain itu Sholeh Abu, usia 74 tahun, yang meninggal pada 27 Juli, serta Rasnam Ponidjan, usia 64 tahun, meninggal pada 29 Juli, keduanya tergabung dalam kloter 23 asal Malang, sama-sama dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit "Cardiovascular".
"Dengan begitu hingga hari ini totalnya ada 16 calhaj asal Embarkasi Surabaya yang meninggal dunia di Tanah Suci. Semua jenazahnya tidak dipulangkan ke Tanah Air, melainkan langsung dikebumikan di Tanah Suci," ucap Sutarno. (*)