Malang (Antaranews Jatim) - Sekitar seribu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Malang belajar dan mendapatkan pelatihan tentang literasi keuangan dari program strive yang digagas Mastercard Center dan Mercy Corps.
Wakil Bupati malang Sanusi, Selasa, mengemukakan pelatihan dan pendampingan dari progran strive tersebut, juga mampu mengakses dana perbankan formal, bahkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
"Sekitar 50 persen UMKM yang telah mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari program strive ini mampu meningkatkan pendapatan mereka. Oleh karenanya, kami berharap seluruh UMKM di Kabupaten Malang bisa mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari program ini," kata Sanusi usai menghadiri acara Final Workshop Program Strive Mastercard Center dan Mercy Corps di Malang, Jawa Timur.
Ia mengatakan program strive untuk pendampingan UMKM di wilayah Kabupaten Malang sudah dilakukan sejak pertengahan 2017. "Harapan kami para pelaku usaha yang mendapat kesempatan pelatihan dan pendampingan dari program strive ini nantinya dapat terus mengembangkan dan menularkan ke UMKM lainnya," ucapnya.
Sementara itu, Representative Mercy Corps Indonesia, Jennifer Bielman menambahkan hingga saat ini ada 2.408 UMKM yang dijangkau di Indonesia. Sebagian besar merupakan UMKM yang ada di Kabupaten Malang. Padahal, target UMKM yang dijangkau sekitar 2.250.
Menurut dia, dari 2.408 UMKM yang terjaring, sebagian besar sudah dapat mengakses lembaga keuangan dan meningkatkan produksi mereka.
Jennifer menilai produk yang dihasilkan UMKM di Malang memiliki banyak keunikan, di antaranya makanan ringan seperti beragam keripik yang kualitasnya tak kalah dengan produk pabrik besar. Namun sayang sampai sekarang belum banyak yang mampu menembus pasar dalam skala yang lebih besar.
"Selama ini UMKM hanya dipandang sebagai bagian yang kecil. Padahal, kita setiap hari selalu bersentuhan dengan produk mereka dan potensinya sangat besar, termasuk di Malang. Dan, potensi itu harus digali dan dikembangkan demi peningkatan ekonomi pengusaha UMKM.
Untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pengusaha UMKM, lanjutnya, mereka diberi bekal tentang tata cara managemen pengolahan produksi dan cara memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan.
"Selain itu, juga diberi bekal pengetahuan tentang tata cara pemasaran dengan memanfaatkan perkembangan digital. Melalui digitalisasi, produk mereka akan semakin dikenal lebih luas," paparnya.
Direktur Asia Pacific Mastercard Center, Alison Eskesen menambahkan UMKM menjadi penggerak perekonomian yang banyak berpengaruh dari sektor paling bawah, sehingga dibutuhkan penguatan agar mereka tetap berkembang dan usahanya berkelanjutan.
Menurutnya, Malang menjadi salah satu daerah yang kaya akan produk UMKM. Selain itu, iklim dan kondisi masyarakatnya mendukung pengembangan UMKM.
"Kita akan mencobanya, karena Indonesia merupakan negara besar. Sementara kita melakukan pendekatan secara mikro," pungkasnya.
Saat ini ada tiga daerah yang menjadi bidikan program strive, yakni Malang, Medan dan Makassar. Jika tiga atau empat tahun ke depan para striver yang dilatih dan didampingi itu berhasil, Mastercard Center dan Marc Corps akan mengembangkan sayap ke sejumlah daerah di Indonesia.
UMKM yang didampingi dengan program strive Mastercard Center dan Mercy Corps tersebut, di antaranya bergerak di bidang fashion (menjahit), produksi makanan ringan (berbagai jenis keripik berbahan buah-buahan), produksi kopi dan lainnya.
Anggota strive yang didampingi di wilayah Malang raya mencapai 600 orang dari berbagai kalangan, termasuk difabel dan purna Tenaga Kerja Indonesia/Wanita (TKI/TKW).(*)