Madiun (Antaranews Jatim) - Persiapan keberangkatan calon haji asal Kota Madiun, Jawa Timur, ke Tanah Suci pada musim haji tahun 1439 Hijriah atau tahun 2018 Masehi hampir selesai atau mencapai 95 persen dari jadwal yang ditentukan.
"Semua persiapan sudah dilakukan. Mulai dari pengurusan dokumen seperti paspor, hingga pemeriksaan kesehatan," ujar Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Madiun, Ahmad Munir di Madiunn, Sabtu.
Selain itu juga melakukan kegiatan manasik haji di tingkat kecamatan dan tingkat kota yang digelar di wisma haji Kota Madiun.
Menurut dia, calon haji asal Kota Madiun kali ini masuk dalam kelompok terbang (kloter) 37 yang bergabung dengan calon haji asal Ponorogo dan Surabaya.
Adapun, jumlah calon haji Kota Madiun pada tahun ini mencapai 216 orang. Jumlah tersebut meningkat dari tahun lalu yang hanya 191 orang.
Lebih lanjut ia menjelaskan, calon haji asal Kota Madiun yang berangkat tahun ini merupakan yang telah mendaftar haji sejak pertengahan tahun 2005, yakni antara bulan Juni hingga November.
Sesuai jadwal, calon haji Kota Madiun berangkat ke Embarkasi Surabaya pada tanggal 28 Juli 2018 menggunakan armada bus. Sedangkan keberangkatannya ke Madinah dijadwalkan tanggal 29 Juli menggunakan pesawat Boeing 747 dengan nomor penerbangan SV 5715.
"Kota Madiun ini masuk kloter 37. Itu adalah gelombang pertama bagian akhir. Artinya fase jamaah haji Jawa Timur yang gelombang pertama tapi kita kebagian yang paling akhir," kata Ahmad Munir.
Adapun, dari 216 calon haji Madiun tersebut, sebanyak 96 orang di antaranya merupakan laki-laki dan 120 orang perempuan. Rinciannya, sebanyak 100 orang dari Kecamatan Taman, 68 orang dari Kecamatan Kartoharjo, dan 41 orang dari Kecamatan Manguharjo.
Ia menambahkan, Pemerintah menerapkan istithaah kesehatan untuk musim haji pada tahun 2018. Artinya ketika calon haji hendak melunasi BPIH ke bank penerima setoran haji, harus ada persyaratan yang menyatakan bahwa calon haji bersangkutan memiliki kemampuan dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga jamaah haji dapat menjalankan ibadahnya sesuai tuntunan agama islam.
"Mendasar dari peraturan tersebut, secara administrasi dari 216 calon haji yang ada, kita ini masuk kategori istithaah kesehatan," kata dia. (*)