Surabaya (Antaranews Jatim) - Legislator mengusulkan Pemeritah Kota Surabaya membantu pendanaan proyek jalan underpass (bawah tanah) di Bundaran Satelit Jalan Mayjend Sungkono menyusul proyek tersebut terancam berhenti total karena minimnya anggaran.
Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya, Vincensius Awey mengatakan proyek jalan underpass di Bundaran Satelit selama ini didanai dari urunan pengembang di wilayah Surabaya Barat yang dikoordinasi oleh DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur.
"Namun proyek ini tidak kunjung selesai sejak peletakan batu pertama pada 2015 sampai saat ini," katanya.
Menurut dia, pihaknya mengusulkan ada baiknya proyek underpass ini dilanjutkan kembali oleh Pemkot Surabaya melalui APBD, apabila REI Jatim sudah tidak memungkinkan lagi menghimpun dana para pengembang.
Ia menjelaskan dalam proyek underpass tersebut disatu sisi Pemkot Surabaya masih berharap dari DPD Jatim untuk menuntaskannya, sisi lainnya REI juga tampaknya tidak mau berterus terang dan menyerah.
"Kalau seperti ini kondisinya, bisa-bisa sampai akhir jabatan wali kota meninggalkan proyek terbengkalai di Bundaran Satelit," ujarnya.
Politikus Partai Nasdem Surabaya itu kembali mengatakan, ada baiknya REI Jatim berterus terang saja dengan kondisi yang ada dan tidak memaksakan diri, sehingga semua pihak bisa duduk bersama mencari solusi untuk menuntaskan proyek underpass tersebut.
Awey mengatakan tidak mungkin lagi terus menunggu dengan ketidakpastian sementara pemandangan arus lalu lintas setiap pagi dan sorenya mulai di Jalan Mayjend Sungkono sampai Jalan HR. Muhammad sangat padat.
Pembangunan kawasan Surabaya barat, kata Awey, terus meningkat dari hari kehari, volume kendaraan terus bertambah sedangkan kondisi eksisting di lapangan hanya ada satu jalur penghubung kawasan Surabaya barat (HR Muhamad, Darmo Boulevard, dan sekitarnya) dengan Jalan Mayjen Sungkono.
Seperti diketahui, proyek underpass bundaran satelit Surabaya awalnya didanai oleh para pengembang di sekitar Surabaya Barat khususnya di area Bundaran Satelit dengan investasi RpRp74,3 miliar.
Investasi sebesar tersebut murni dari pengembang bukan dari dana APBD Kota Surabaya. Namun ditengah jalan seiring lesunya ekonomi sepanjang 2018 hal ini berdampak pada turunnya bisnis para pengembang.
Pengembang yang mendanai proyek underpass melalui DPD REI Jawa Timur, kini mengakui menyerah untuk melanjutkan proyek tersebut padahal sekitar 60 persen dana pengusaha sudah masuk untuk proyek underpass.
Namun karena sepinya bisnis properti sampai semester pertama tahun 2018, sehingga dana pengusaha terbilang menipis. Selama berjalan tiga tahun lamanya, proyek tersebut hanya menampakan jalan overpass yang sudah kelar sedangkan proyek utamanya underpass baru tergarap 30 persen.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan terkait kendala pembayaran urunan, seharusnya sudah selesai di pertemuan terakhir yang digelar oleh Pemkot Surabaya dan REI Jatim, dimana pengembang menyampaikan sanggup untuk tidak mencicil untuk pembangunan Surabaya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga sudah mengecek satu per satu ke pengembang, izin mana yang belum selesai. Ternyata setelah dicek mereka belum melengkapi berkas perizinan seperti salah satunya berkas persetujuan warga atas berubahnya site plan. (*)
Legislator Usulkan Pemkot Surabaya Danai Proyek Underpass Bunderan Satelit
Minggu, 8 Juli 2018 7:11 WIB
Namun proyek ini tidak kunjung selesai sejak peletakan batu pertama pada 2015 sampai saat ini