Magetan (Antaranews Jati) - Bupati Magetan, Jawa Timur, Sumantri mengajak petani di daerahnya ikut mendukung pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan.
"Saya ingatkan kembali tentang arah kebijakan pembangunan bidang pertanian di Magetan dalam mendukung kedaulatan pangan dengan melanjutkan swasembada beras berkelanjutan," katanya saat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Krida Pertanian yang ke-46 tahun 2018 di lapangan Kelurahan Bendo, Magetan, Kamis.
Selain mewujudkaan swasembada beras, ia juga mengajak para petani dan peternak di daerahnya untuk mewujudkan swasembada gula, telur, daging, kedelai dan jagung.
Karena bidang pertanian, sebutnya, merupakan sektor strategis Pemkab Magetan.
"Seperti yang sering saya sampaikan, bahwa sektor pertanian merupakan sektor strategis dalam kebijakan Pemerintah Kabupaten Magetan dalam program pengentasan kemiskinan," ujarnya.
Pada acara yang dihadiri ratusan petani, peternak, petugas Dinas Pertanian dan sejumlah pejabat tersebut, Sumantri menyampaian beberapa penekanan.
"Saya ingin tekankan beberapa hal kepada para petani, peternak dan aparat di lingkup pertanian. Tingkatkan terus produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan guna menguatkan lagi peran Kabupaten Magetan sebagai penyokong produksi pangan nasional," jelasnya.
Dia juga minta kepada petani dan peternak untuk terus berusaha sebagai petani dan peternak yang produktif.
"Karena selain untuk menghidupi keluarga dan mendukung pemerintah dalam mencapai kedaulatan pangan, juga menyediakan pangan bagi masyarakat yang insyaallah akan dicatat sebagai amal saleh," tambahnya.
Kepada warga Magetan, dia mengingatkan agar meningkatkan pemenuhan gizi dengan penganekaragaman pangan.
"Saya ingatkan agar masyarakat meningkatkan pemenuhan gizi dengan penganekaragaman pangan. Yaitu dengan meningkatkan konsumsi pangan lokal seperti umbi-umbian, sayur, buah dan daging," ucap Sumantri.
Peringatan Hari Krida Pertanian di Magetan diisi berbagai kegiatan. Antara lain, promosi hasil produksi pertanian unggulan daerah. Panen simbolis padi, tebu dan sayur, lomba cipta menu makanan olahan.
Selain itu juga gelar potensi dari 18 kecamatan dengan menampilkan potensi hasil pertanian masing-masing kecamatan. Gerakan gemar minum susu, penyerahan klaim asuransi atas kerugian gagal panen akibat kekeringan. (*)
Video Oleh SiswowiSiswowidodo