Magetan (ANTARA) - Pj. Bupati Magetan Hergunadi meminta petani di Kabupaten Magetan, Jawa Timur lebih optimal membantu serapan gabah untuk Bulog setempat guna mendukung stok pangan nasional.
Menurut dia, sekarang ini sejumlah wilayah memasuki masa panen, termasuk di Kabupaten Magetan sehingga gabah dan beras mulai banyak di pasaran yang diharapkan dapat menambah pasokan untuk Bulog.
"Panen ini untuk meningkatkan produktivitas padi dalam rangka mencukupi ketersediaan pangan beras, utamanya di wilayah Magetan," ujar Pj. Bupati Hergunadi saat melakukan panen raya Kelompok Tani Rukun Makmur di Desa Panggung, Kecamatan Barat, Magetan, Senin.
Ia menjelaskan, selain untuk mendukung stok pangan nasional, penjualan gabah ke Bulog juga bertujuan untuk menjaga harga gabah dan beras di pasaran tetap stabil. Untuk itu, pihaknya meminta petani mendukung kelancaran serapan gabah di wilayahnya.
Ketua Kelompok Tani Rukun Makmur Joko Sujarwo mengatakan luas lahan sawah yang dipanen oleh kelompoknya mencapai 95 hektare dengan produksi padi sekitar 6 hingga 7 ton per hektare.
"Semoga Poktan Rukun Makmur bisa selalu berkontribusi dalam kesejahteraan pangan khususnya, padi di Magetan. Harapan kepada pemerintah supaya lebih memperhatikan nasib para petani dan peternak agar bisa lebih sejahtera," kata Joko.
Data Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (TPHPKP) mencatat Kecamatan Barat merupakan daerah sentra tanaman padi di Magetan, selain Kecamatan Kartoharjo, Takeran, Kawedanan, Magetan, Lembeyan, Karas, dan Sukomoro.
Data panen sampai April 2024 diprediksi Kecamatan Barat mampu memproduksi sebanyak 11.562 ton padi dari luas sawah 1.657 Hektare.
Selain padi, lahan pertanian di Magetan juga terdapat tanaman pangan hortikultura yang terdapat di lereng Gunung Lawu, meliputi Kecamatan Plaosan, Panekan, Poncol, dan Parang dengan komoditas sayuran dan buah-buahan.