Surabaya (Antaranews Jatim) - Ikatan Alumni Lembaga Ketahanan Nasional (Ikal Lemhannas) komisariat Jawa Timur di Surabaya, Minggu, meluncurkan program "Ngopi Kebangsaan" guna mengatasi masalah krisis kebangsaan pada generasi muda dan membahas isu-isu kebangsaan lain.
Ketua Ikal Lemhannas Komisariat Jawa Timur, Rachmat Harsono BSc, MBA, di sela peluncuran yang dikemas dalam acara Kesepakatan Bersama dan Halal Bihalal mengatakan, saat ini rasa kebangsaan terutama pada generasi muda berada pada fase yang begitu mencemaskan dan dibutuhkan strategi kultural dan struktural untuk mengembalikannya.
"Kita lihat, anak muda sekarang ini makin lama bisa dibilang makin kurus (tidak peduli) terhadap bangsanya sendiri. Ketidakpedulian kepada negara ini yang membuat kita sedih. Nah, dengan Ngopi, kita bisa masuk dan memberikan masukan kepada anak muda," ujarnya.
Menurut Rachmat, selain menggunakan jalur struktur lewat negara, lembaga-lembaga sosial keagamaan, lembaga pendidikan, juga perlu diberdayakan institusi sosial yang tumbuh dalam masyarakat menjadi media dan ajang untuk menumbuhkan kembali rasa kebangsaan.
"Ngopi adalah tradisi khas bangsa Indonesia yang sudah hadir sejak dulu sebagai sarana membincangkan apa saja dari persoalan yang remeh temeh hingga persoalan yang serius. Diharapkan pesan kebangsaan akan bisa menyebar ke semua kalangan," kata Rachmat yang baru diangkat sebagai Presiden Direktur Aneka Gas Industri ini.
Pada acara peluncuran juga dilakukan dengan penandatangan kesepakatan antara Ikal Komisariat Jawa Timur dengan Pemerintah Kabupatan Bondowoso dan Pemerintah Kabupatan Probolinggo terkait fasilitasi pengembangan dan pemasaran potensi unggulan daerah.
"Kerja sama ini juga sesungguhnya menegaskan bahwa Ikal Komisariat Jatim memiliki komitmen yang kuat untuk ikut serta mendorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di daerah," tutur Rachmat Harsono.
Bupati Bondowoso Amin Said Husni yang diberi kesempatan untuk mempromosikan potensi kopi Bondowoso pun mengaku siap bersinergi dengan Ikal Lemhannas Jatim untuk mengembangkan program Ngopi Kebangsaan.
"Kami bersyukur sekali, diakhir masa bakti saya menjadi Bupati Bondowoso bisa bekerjasama dengan Ikal Lemhannas Jatim untuk mendukung program memupuk rasa kebangsaan dengan tren kekinian yaitu ngopi. Karena, dengan ngopi kita memplokamirkan kebangsaan," kata Amin Said yang kurang 70 hari lagi tidak lagi menjabat sebagai Bupati ini.
Menurutnya, program Ngopi Kebangsaan yang digagas Lemhannas Jatim sangatlah tepat lantaran Kabupaten yang dipimpinnya telah mengembangkan kopi rakyat Bondowoso.
"Ini sekaligus memantabkan Indonesia sebagai salah satu penghasil kopi terbesar di dunia setelah Brasil, Vietnam, Kolombia. Dan salah satu kopi terbaik di Indonesia itu di Bondowoso. Bahkan, kami sudah mendeklarasikan Bondowoso menjadi republik kopi," kata dia.
Melihat potensi tersebut, Pemkab Bondowoso berinisiatif untuk terus mengembangkan ekonomi berbasis komoditas kopi melalui Program Pengembangan Kluster Kopi Rakyat. Dengan pembentukan kluster kopi di Bondowoso, sektor ekonomi lain akan dihubungkan dengan komoditas kopi.
"Kami saat ini juga sedang menyiapkan Raperda khusus untuk memberi perlindungan kepada petani kopi. Agar investasi itu berjalan dengan lancar, Pemkab Bondowoso akan memberikan kemudahan dalam proses perizinan," kata bupati yang menjabat dua periode ini.
Peluncurkan Ngopi Kebangsaan kemarin juga dihadiri beberapa pejabat Negara. Seperti Kepala Dinas Perhubungan Jatim Wahid Wahyudi, PJ Bupati Probolinggo Tjahjo Widodo, Dewan Penasehat Ikal Lemhannas Laksamana TNI (Purn) Drs. Indroko Sastrowiryono dan mantan Pangdam V/Brawijaya I Made Sukadana.(*)