Tulungagung (Antaranews Jatim) - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menggelar "Job Market Fair 2018" (pameran bursa kerja) yang diikuti ribuan pelamar, mulai dari lulusan SMA hingga sarjana.
Pameran bursa kerja digelar di halaman Disnakertrans Tulungagung mulai Senin (7/5) dan dijadwalkan berlangsung hingga tiga hari.
Pj Bupati Tulungagung Jarianto yang membuka pameran bursa kerja ini berharap kegiatan tersebut efektif dalam membantu mengurangi angka pengangguran di Kota Marmer tersebut.
"Angka pengangguran kita masih di kisaran 12 ribuan jiwa. Sudah turun, tapi tentu kami ingin terus turun," kata Jarianto.
Jarianto memaparkan, angka angkatan kerja di Tulungagung sebanyak 500 ribu jiwa.
Sedangkan jumlah penganggurannya mencapai 12 ribu jiwa.
Kondisi ini masih cukup lumayan jika dibandingkan dengan daerah lain di provinsi Jawa Timur.
"Prosentase kita 2,27 persen jumlah penganggurannya. Itu masuk enam besar se-Jawa Timur. Kami masih lebih bagus jika dibandingkan dengan daerah lainnya," kata Jarianto.
Namun kata dia, tetap saja pemerintah kabupaten memiliki kewajiban untuk menekan angka tersebut agar tidak terus mengalami kenaikan.
Sebab setiap tahunnya rata rata jumlah lulusan SMA dan SMK yang siap menjadi pencari kerja, lebih dari 5 ribu bahkan 6 ribu jiwa.
Oleh sebab itu, Jarianto mengapresiasi langkah Disnakertrans yang selama ini sudah aktif mengupayakan beberapa terobosan untuk menekan angka pengangguran di Kabupaten Tulungagung.
Mulai dari job market fair, mobil info kerja yang bisa diakses di kecamatan dan informasi lowongan kerja yang ada di kanto Disnakertrans sendiri.
Pihaknya berharap dengan adanya job market fair seperti yang ada saat ini, jumlah pengangguran di kabupaten Tulungagung bisa berkurang hingga 5 ribu jiwa.
"Semua pekerjaan itu harus terukur, seperti job fair ini ditargetkan mampu menyerap 5 ribu angkatan kerja sebab jumlah lowongan yang disediakan juga ada di angka tersebut," katanya. (*)