Surabaya (Antaraews Jatim) - Pelukis asal Sidoarjo, Jawa Timur, Beny Dewo, menggelar pameran lukisan tunggal bertema "Humility", yang dalam bahasa Indonesia berarti rendah diri.
Pameran yang berlangsung di Galeri Seni AJBS, Jalan Ratna, Surabaya, 20 - 30 April, itu menampilkan sekitar 21 karya terbarunya yang menggambarkan figur-figur rendah diri, yang seluruhnya menggunakan media cat minyak, serta sebagian dibumbui akrilik, di atas kanvas yang masing-masing berukuran 100 x 150 sentimeter.
"Beny Dewo telah mengalami periodisasi dalam memilih objek tema lukisan sepanjang karir melukisnya," ujar pemerhati seni Henry Nurcahyo, saat dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu.
Dia mengamati pelukis berusia 48 tahun itu sebelumnya pada beberapa kali pameran tunggal sebelumnya selalu mengambil objek yang mengeksplorasi serangga semut
Di antarnya dua kali pernah melangsungkan pameran tunggal mengambil tema "Ada Gula Ada Semut" di Surabaya tahun 2004, serta "Kesemutan" di Yogyakarta (2005).
Henry menjelaskan pada periodisasi karyanya yang menggambarkan semut itu Beny Dewo menyiratkan pesan perlunya gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat.
"Tampaknya periodisasi semut telah terlampaui dan sekarang Beny Dewo mengajak kita untuk `andhap ashor` atau rendah diri melalui figur-figur lukisannya yang bertema `humility`," katanya.
Figur-figur "humility" di keseluruhan karya lukisan Beny Dewo yang dipamerkan di Galeri AJBS Surabaya digambarkan polos, gelap, dan remang-remang, yang menurut Henry adalah simbol untuk mengajak manusia agar hidup sederhana.
"Dia menghilangkan wajah ganteng atau cantik pada figur-figur lukisannya. Saya rasa itu simbol untuk mengajak kita agar rendah diri," ucapnya.
Beny Dewo diinformasikan tidak dapat hadir menyapa para pengunjung di pameran tunggalnya yang ke- 7 ini akibat kecelakaan yang terjadi hanya selang beberapa jam menjelang pembukaan.
"Malam sebelum pembukaan pameran, Pak Beny ditabrak taksi saat akan menemui seorang rekan yang mau mensponsori pamerannya. Mengalami luka yang cukup serius di bagian wajah dan sempat dilarikan ke UGD RSUD Dr Soetomo Surabaya. Tapi sekarang sudah diperbolehkan pulang dan harus memulihkan lukanya di rumah," ujar Agung Purnomo, kerabat dekat Beny. (*)