Malang (Antaranews Jatim) - Loyalitas dan pengabdian bertahun-tahun mengantarkan sejumlah dosen dan tenaga kependidikan Institut Keguruan dan Ilmu pendidikan (IKIP) Budi Utomo atau "IBU" Malang berangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan umroh yang dibiayai kampus tersebut.
"Kami memulai program umroh bagi dosen dan tenaga kependidikan sejak 2012 dan untuk periode April ini ada lima dosen dan karyawan yang kami berangkatkan ke Tanah Suci," kata Rektor IKIP Budi Utomo Malang Dr Nurcholis Sunuyeko di sela tasyakuran pelepasan dosen yang akan mlaksanakan umroh di kampus setempat di Malang, Jawa Timur, Jumat malam.
Dosen dan karyawan yang dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci, Senin (23/4) malam itu, dua di antaranya bersama istri masing-masing. Namun, untuk pembiayaan ditanggung masing-masing.
Lebih lanjut, doktor sosiologi itu mengatakan rombongan yang diberangkatkan itu merupakan rombongan pertama setelah vakum selama sekitar satu tahun karena berbagai alasan. "Rombongan ini juga gelombang pertama untuk dosen dan karyawan senior. Alhamdulillah untuk dosen dan karyawan senior ini tinggal beberapa saja ang belum berangkat," ucapnya.
Hanya saja, kata Nurcholis, untuk mendapatkan tiket umroh dari institusi ada beberapa kriteria dan persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya adalah masa kerja (pengabdian) minimal selama 10 tahun berturut-turut, senioritas dan loyalitas terhadap kampus.
Ia mengatakan setelah kelompok pertama (senior) diberangkatkan seluruhnya, kelompok kedua atau dosen-dosen dan karyawan muda yang bakal diberangkatkan ke Tanah Suci.
Dari sekitar 200 dosen dan karyawan IBU, katanya, saat ini sudah sekitar 30 orang yang diumrohkan ke Tanah Suci. "Mudah-mudahan empat atau lima tahun ke depan seluruhnya sudah melaksanakan umroh, termasuk para dosen muda maupun karyawan (tenaga kependidikan) karena ke depan kami programkan dua kali pemberangkatan dalam satu tahun," ujarnya.
Setelah memberangkatkan lima dosen dan karyawan pada April 2018, rencananya IBU akan memberangkatkan kembali lima sampai 10 orang pada November mendatang. "Mudah-mudahan rencana ini bisa terealisasi, termasuk keinginan memberangkatkan satu wartawan pada setiap periode," katanya.
Dosen dan karyawan yang diberangkatkan ke Tanah Suci itu di antaranya adalah Yamin bersama istri, Ali Badar bersama istri, Chusnul Arifin dan Budianto.
Pada kesempatan itu, Nurholis berharap dosen an karyawan yang diberangkatkan ke Tanah Suci itu tidak lupa mendoakan IKIP Budi Utomo agar menjadi perguruan tinggi yang lebih maju. "Kami mewakili segenap akademika minta didoakan agar IBU menjadi Perguruan Tinggi yang lebih maju dan lebih bermanfaat bagi masyarakat dan negara," pungkasnya.*(*)
Loyalitas dan Pengabdian Antar Dosen "IBU" ke Tanah Suci
Sabtu, 21 April 2018 9:29 WIB
Untuk mendapatkan tiket umroh dari institusi ada beberapa kriteria dan persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya adalah masa kerja (pengabdian) minimal selama 10 tahun berturut-turut, senioritas dan loyalitas terhadap kampus.