Pamekasan (Antaranews Jatim) - Kebutuhan tembakau Madura oleh beberapa pabrikan tembakau tahun ini sebanyak 10.600 ton, kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Pamekasan Bambang Edy Suprapto.
"Jumlah kebutuah tembakau ini, berdasarkan hasil serap informasi yang kami lakukan dengan perwakilan manajemen pabrikan tembakau beberapa hari lalu," katanya di Pamekasan, Jatim, Selasa.
Menurut Bambang, pabrikan yang telah menetapkan hendak melakukan pembelian tembakau Madura pada musim tanam tahun ini adalah Perusahaan Rokok PT Djarum, Gudang Garam, PT Sadhana Arifnusa, Bentoel, Nojorono, PR Sukun dan PT Wismilak.
PT Djarum berencana membeli tembakau Madura sebanyak 6.000 ton, PT Gudang Garam 5.000 ton, PT Sadhana Arifnusa 1.500 ton dan PT Bentoel sebanyak 1.500 ton.
Kemudian PT Nojorono membutuhkan tembakau sebanyak 600 ton, PT Sukun 500 ton dan Wismilak berencana membeli tembakau Madura sebanyak 500 ton, sehingga rencana total pembelian sebanyak 10.600 ton.
Menurut Bambang, rencana pembelian tembakau Madura oleh pihak pabrikan tahun ini jauh lebih rendah dari tahun lalu. Sebab, pada musim tanam tembakau 2017, target pembelian tembakau oleh pihak pabrikan sebanyak 20.800 ton.
"Dengan demikian, jika dibanding tahun lalu, ada penurunan sebanyak 10.200 ton," ujar Bambang.
Sementara itu, luas areal tanam tembakau Madura di Kabupaten Pamekasan tahun ini 31.451 hektare, terdiri dari lahan sawah 9.930 hektare, lahan tegal 15.383 hektare dan lahan perbukitan (gunung) seluas 6.138 hektare.
Sementara, perkiraan "break even point" (BEP) tembakau Madura pada musim tanam tahun ini sebesar Rp36.978 per kilogram.
BEP sebesar Rp36.978 per kilogram ini, berdasarkan perhitungan lahan tanpa sewa, dan apabila lahan yang hendak ditanami tembakau masih sewa, maka BEP mencapai Rp42.513 per kilogram.
BEP tembakau Madura kali ini naik dibanding sebelumnya. Pada 2015, BEP tembakau Madura sebesar Rp30.381 per kilogram, dan pada 2016 sebesar Rp32.861. (*)