Banyuwangi (Antaranews Jayim) - Lembaga bisnis asal Norwegia, Borealis, ikut membantu mengucurkan dana untuk pengelolaan sampah laut di kawasan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dengan melibatkan badan usaha milik desa atau bumdes.
Perwakilan Borrealis, Andreas Gemes, saat bearada di Banyuwangi, Kamis mengatakan, Banyuwangi adalah program pertama lembaga itu di Indonesia. "Kami antusias melaksanakan program di sini," katanya.
Program Director Systemiq, Joi Danielson, mengatakan, pihaknya melakukan dua jenis pendampingan, yakni fisik dan nonfisik. Systemiq yang merupakan organisasi internasional yang nonprofit menginvestasikan peralatan untuk mengefisienkan pengelolaan sampah.
"Kami tidak bangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). Namun kami investasi peralatan untuk mengakselerasi TPST yang sudah ada. Peralatan itu seperti alat pengolahan sampah, moda pengangkutan sampah, dan conveyor," katanya.
Pendampingan nonfisik dilakukan dalam bentuk strategi perubahan perilaku masyarakat dan lembaga pengelola sampah lewat pelatihan-pelatihan, sehingga lembaga masyarakat yang mengelola sampah bisa menjadi entitas bisnis mandiri.
Systemiq akan melibatkan aktif badan usaha milik desa (bumdes) sebagai pengelola sampah yang bakal didampingi selama dua tahun.
"Potensi pengelolaan sampah di Muncar Rp 2,3 miliar per tahun, bisa menjadi pemasukan buat desa," ujarnya.
Sementara itu, Nick Anthony, tenaga ahli dari Society Environment Economy and Knowledge (SEEK) yang tergabung dalam program STOP, menjelaskan, pihaknya telah melakukan studi komposisi sampah di Muncar. Temuannya, sampah pantai didominasi tekstil, menyusul sampah plastik yang hancur, plastik film, plastik botol kemasan, dan plastik sachet.
"Data ini sebenarnya kabar gembira. Karena sampah plastik yang paling dikhawatirkan justru tidak mendominasi. Penanganannya jauh lebih mudah," kata Nick.
Tim juga tidak menemukan jala bekas dan styrofoam bekas yang menjadi sampah pantai.
"Sebenarnya, ini menunjukkan kesadaran warga tidak mau buang sampah ke laut. Jalanan di Muncar juga relatif bersih. Ini modal besar untuk pengelolaan sampah pantai," ujar Nick.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, program dukungan Norwegia ini membantu mengakselerasi kebersihan kawasan Muncar.
"Ini selaras dengan target Presiden Jokowi yang ingin menurunkan sampah laut hingga 70 persen sampai 2025," kata Anas.
Menurut Anas, program ini bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan nelayan dan warga, sekaligus meningkatkan derajat lingkungannya.
“Bahkan bisa menjadi destinasi wisata alternatif ke depan," ujar Anas.(*)
Norwegia Ikut Bantu Banyuwangi Kelola Sampah Laut
Kamis, 29 Maret 2018 17:05 WIB
Ini selaras dengan target Presiden Jokowi yang ingin menurunkan sampah laut hingga 70 persen sampai 2025.